Garudafood (GOOD) akan Akuisisi Saham Produsen Okky Jelly Drink Milik Great Wall

IDXChannel - PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) akan mengakuisisi seluruh saham PT Suntory Garuda Beverage (SGB) yang dimiliki perusahaan investasi ekuitas swasta China, Great Wall Capital Pte Ltd (GCL).  

Sekretaris Perusahaan GOOD, I Made Astawa mengatakan, perseroan dan GCL telah menandatangani Perjanjian Penjualan dan Pembelian Saham Bersayarat sehubungan dengan rancana tersebut pada hari ini, Kamis (28/12/2023). 

Baca Juga:

Garudafood (GOOD) Cetak Kinerja Positif, Penjualan Bersih Tembus Rp5,23 Triliun

Rencana akuisisi tersebut diharapkan akan rampung pada tahun depan. 

"Rencana transaksi ditargetkan untuk diselesaikan pada tahun 2024, dengan tunduk pada pemenuhan persyaratan pendahuluan penyelesaian berdasarkan perjanjian," kata dia dalam keterangannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (28/12/2023). 

Baca Juga:

Garudafood Siapkan Capex Rp400 Miliar

SGB merupakan produsen minuman ringan, di antaranya Okky Jelly Drink, Orangina, Lucozade, Ribena, TEA+ Oolong Tea. Perusahaan induknya adalah Suntory Beverage & Food Ltd (SBF) yang berkantor pusat di Jepang.

Karena itu, menurutnya, rencana akuisisi tersebut akan memberikan dampak positif terhadap keberlangsungan dan pengembangan bisnis perseroan di sektor makanan dan minuman. 

"Dan pada akhirnya rencana transaksi ini akan meningkatkan kinerja perseroan secara konsolidasi," ujar dia. 

Made Astawa menuturkan, rencana transaksi ini tidak memberi dampak negatif terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perseroan. 

Sebaliknya, kata dia, akan memberi dampak positif karena perseroan akan mendapatkan tambahan portofolio produk di kategori minuman dan melakukan ekspansi operasi perseroan secara konsolidasi. 

Adapun rencana transaksi ini bukan merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam POJK Nomor 19/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha. 

Rencana transaksi ini juga bukan merupakan transaksi afiliasi dan benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam POJK Nomor 42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan. 

(RNA)