Riset terbaru sekuritas asal Australia, Macquarie, memproyeksikan nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) Tokopedia akan tumbuh lebih cepat dari pertumbuhan industri yang sebelumnya diproyeksikan oleh The e-Conomy SEA 2023 Google, Temasek, dan Bain & Company.
Analis Macquarie Ari Jahja mengatakan tingkat pertumbuhan tahunan majemuk (compounded annual growth rate/CAGR) bisnis Tokopedia yang akan lebih tinggi dari estimasi ini seiring dengan sokongan kemitraan baru dengan TikTok.
"Kami berasumsi CAGR GTV Tokopedia menjadi 15,5% dalam jangka panjang, lebih cepat dari perkiraan Google, Temasek, Bain sebesar 13,5% pada 2022-2030," tulis Ari Jahja, dalam risetnya per (27/2/2024), dikutip Kamis (29/2/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai perbandingan, berdasarkan data resmi GoTo, sepanjang 9 bulan tahun lalu atau per September 2023, GTV bisnis ecommerce melalui Tokopedia turun 9% menjadi Rp 183,52 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 202,36 triliun.
Penurunan GTV Tokopedia ini juga terjadi secara kuartalan sebesar 11% menjadi Rp 62,03 triliun di Q3-2023, dari Rp 69,88 triliun di Q3-2022.
Sementara GTV lini bisnis on-demand service (ODS) Goto melalui Gojek mencapai Rp 40,38 triliun, turun 8% dari periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp 44,13 triliun, sedangkan. GTV fintech GoTo melalui bisnis GoTo Financial (GTF) naik 6% menjadi Rp 276,52 triliun per September 2023 dari Rp 261,87 triliun di September 2022.
Menurut Ari, neraca TikTok yang kuat akan mendukung peningkatan belanja pemasaran Tokopedia. Dengan demikian, entitas yang diperbesar ini, akan dapat memiliki kanal teratas yang signifikan dari sisi media sosial, dengan pengalaman dari sisi merchant (penjual) yang kuat di tengah beragam kategori yang saling melengkapi dan pengalaman pengguna yang lebih baik.
"Tokopedia juga akan segera memanfaatkan peluang perdagangan langsung tanpa biaya. Dan yang terpenting, Bytedance, akan memberikan dukungan finansial yang kuat kepada entitas Tokopedia yang semakin besar ini," jelas Ari.
Mengacu beberapa sumber eksekutif yang dikutip Financial Times, induk TikTok, Bytedance, memiliki kas tunai menembus US$ 51 miliar atau setara dengan Rp 791 triliun (kurs Rp 15.500/US$) di neracanya. Selain itu, ada US$ 7 miliar atau sekitar Rp 109 triliun di antaranya dibatasi dan tidak tersedia untuk penggunaan bisnis secara langsung.
Halaman Selanjutnya: Target Harga Saham GOTO
Simak Video "Bos GOTO Beberkan Progres Integrasi Tokopedia dan TikTok"
[Gambas:Video 20detik]
作者:Alfi Kholisdinuka -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。


加载失败()