
IDXChannel - Harga minyak mentah berjangka (futures) West Texas Intermediate (WTI) dan Brent berada di kisaran USD86 per barel dan di level USD90,6 per barel pada perdagangan Selasa (16/4/2024).
Harga minyak WTI dan Brent masing-masing naik 0,42 persen dan 0,4 persen pada pukul 08.12 WIB di tengah memanasnya konflik antara Iran dan Israel.

Pada penutupan sesi Senin (15/4/2024), harga minyak WTI dan Brent sempat turun lebih dari satu persen imbas ketegangan di Timur Tengah yang mulai terkondisikan.
Meski demikian, harga minyak mentah masih bertahan di kisaran level tertinggi dalam lima bulan atau sejak Oktober 2023.
Minyak mentah berjangka WTI sempat diperdagangkan 1,5 persen lebih rendah pada USD84,5 per barel dan minyak mentah Brent diperdagangkan 1,3 persen lebih rendah pada level USD89,3 per barel pada perdagangan intraday Senin, karena meredanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah untuk sementara menurunkan premi risiko pada komoditas energi.
Pertahanan Israel menangkis serangkaian serangan dari Iran selama akhir pekan dan meminimalisir dampak buruk dari serangan tersebut.

Kondisi ini juga meningkatkan harapan bahwa para pejabat Israel akan memperhatikan desakan sekutu untuk menahan diri dari tindakan pembalasan apa pun.
Akibatnya, kekhawatiran mengenai guncangan terhadap minyak global berkurang karena perdagangan melalui Selat Hormuz tetap tidak terpengaruh, sehingga menghapus kenaikan besar harga minyak beberapa jam sebelum peluncuran rudal pada Jumat (12/4).
Dari sisi permintaan, data perekonomian yang menunjukkan ketahanan perekonomian Amerika Serikat (AS) justru menambah ekspektasi The Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
Kondisi ini menekan prospek industri-industri yang sensitif terhadap energi dan mendorong kenaikan dolar AS yang digunakan untuk menentukan harga kontrak minyak.
Pada Senin (15/4), Israel telah membentuk kabinet perang dan bersumpah akan menanggapi serangan langsung terhadap Israel.
Pada saat artikel ini ditulis, kabinet perang Israel belum merilis informasi terkini mengenai rencana tanggapan serangan yang dimaksud, namun dilaporkan juga sedang mempertimbangkan opsi diplomasi.
Pada Sabtu, Iran melakukan serangan balasan ke Israel karena negeri Zionis tersebut telah menewaskan sejumlah pejabat Iran di Damaskus, Suriah, yang menewaskan seorang jenderal militer dan diplomat lainnya.
Iran mengirimkan lebih dari 300 drone dan rudal ke Israel, namun hanya sedikit yang dicegat oleh Israel dan sekutunya, termasuk AS.
Para pemimpin dunia terus menyerukan untuk menahan diri, mendesak Israel untuk menghindari pembalasan, dan Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengatakan Inggris tidak akan mendukung serangan balasan Israel, lapor BBC.
Prancis juga mengatakan akan melakukan segala hal yang diperlukan untuk menghindari pembalasan lain.
Serangan rudal Iran yang diarahkan ke Israel telah memicu serangkaian prediksi harga minyak lebih dari USD100 per barel, meskipun kenaikan harga minyak tersebut ternyata hanya berumur pendek.
Sementara dari sisi pasokan, menurut perkiraan Badan Energi Internasional (IEA) dan Wood Mackenzie, keseimbangan pasokan dan permintaan minyak diperkirakan akan defisit sepanjang 2Q-3Q24 karena permintaan akan melebihi pasokan.
Ini didukung oleh kondisi PMI global membaik sementara pasokan AS melambat dan OPEC+ menurunkan produksi.
PMI global di AS dan Eropa menunjukkan tingkat ekspansif di atas 50 sepanjang Maret 2024 karena pesanan sektor jasa meningkat sementara PMI China telah ekspansif sejak 2023.
Tren positif tersebut cenderung bertepatan dengan harga komoditas yang lebih mendukung khususnya energi karena hal ini sejalan dengan prospek permintaan yang lebih baik. (ADF)
作者:16/04/2024 09:26 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()