Perekonomian AS adalah kumpulan paradoks. Meskipun peringkat dukungan terhadap Presiden AS Joe Biden menurun, perekonomian tumbuh, sehingga membuat para ahli bingung.
Menurut para analis, perekonomian Amerika ditandai dengan lemahnya kepercayaan konsumen dan rendahnya tingkat persetujuan rata-rata terhadap kepala negara. Paradoksnya, semua hal ini dibarengi dengan pertumbuhan lapangan kerja yang relatif kuat dan ketahanan ekonomi yang luar biasa.
Survei tahunan Federal Reserve menemukan bahwa sebagian besar masyarakat Amerika (72%) “baik-baik saja” secara finansial. Optimisme di kalangan konsumen AS terakhir kali terlihat pada tahun 2016. Sejak itu, keadaan tampak jauh dari baik-baik saja. Para analis percaya bahwa orang Amerika yang menganggap kesejahteraan finansial mereka lebih buruk dibandingkan beberapa tahun lalu kemungkinan besar tidak akan memilih kembali Joe Biden untuk masa jabatan kedua.
Para ahli berpendapat bahwa bias pemilih terhadap Biden bisa menjadi hambatan potensial baginya. Selain itu, konsumen menyalahkan pimpinan Gedung Putih atas memburuknya kesehatan keuangan mereka.
Menurut laporan The Fed, dampak pandemi virus corona terhadap perekonomian masih menjadi faktor utama yang mencerminkan sentimen konsumen di Amerika Serikat. Banyak konsumen Amerika yang melihat tahun 2021 sebagai tahun terbaik (78%), dan menyatakan bahwa mereka hidup nyaman pada tahun tersebut. Bagaimanapun, pada tahun 2020 dan 2021, sebagian besar penduduknya mendapat dukungan dari langkah-langkah bantuan pemerintah, bantuan perusahaan, keringanan pajak untuk orang tua, dan penangguhan pembayaran pinjaman mahasiswa. Sekarang program-program ini telah dibatalkan dan tabungan masyarakat Amerika hampir habis.
