
Bank Indonesia (BI) menyebut pertumbuhan ekonomi Jakarta cenderung mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono menjelaskan pertumbuhan ekonomi Jakarta berada di bawah rata-rata nasional.
Doni menyebutkan pertumbuhan ekonomi nasional tahun lalu 5,04% dan tahun ini 5,11%. "Jakarta malah turun dari 4,85% menuju 4,78%. Pak Heru, ini PR besar bahwa Jakarta itu pertumbuhannya tidak sampai 5%," kata Doni, dalam sambutannya di Peluncuran Jakreatifest dan FJGS di Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Kamis (6/6/2024).
Karena itulah, Doni percaya ekonomi Jakarta bisa didorong lewat gelaran Festival Jakarta Great Sale (FJGS) dan Jakarta Kreatif Festival (Jakreatifest) 2024. Menurutnya, acara ini sangat penting dalam memacu konsumsi masyarakat Jakarta, apalagi mengingat tidak semua orang suka belanja online.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oleh karena itu saya mendukung, apalagi diskonnya 70%. Sehingga, saya merasa Festival Jakarta Great Sale ini dengan 1,5 bula dan 70% diskon, Insyaallah Jakarta akan tumbuh 5%," ujarnya.
Menurutnya, pengesahan Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta (DKJ) menjadi peluang emas untuk mendorong Jakarta menjadi kota kreatif hingga go internasional. Dengan demikian, momentum ini perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin, termasuk dalam menggenjot sektor UMKM. Hal ini juga sejalan dengan strategi BI yakni pull and push.
"Kami punya strategi push strategy dan pull strategy. Kami menyiapkan akurasi, memberi pendampingan UMKM sehingga nanti kualitas dan kuantitasnya bisa kita bawa go global. Jadi insyaallah dari pameran ini kami akan kurasi karena kami punya Karya Kreatif Indonesia di Agustus 2024," kata Doni.
"Insyaallah kalau itu bisa, dapat nanti kami akan pull strategy-nya membawa mereka go global. Insyaallah minggu depan kami Bank Indonesia akan membawa UMKM kreatif ke Korea," sambungnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Arlyana Abubakar menyampaikan, ekonomi Jakarta pada Triwulan I 2024 tumbuh 4,78% dan inflasi masih terjaga di 2,08% pada Mei 2024.
"Sejalan dengan implementasi UU DKJ, saat ini Jakarta tengah bersiap menjadi kota global. Menjadi pusat perdagangan, kegiatan layanan jasa keuangan, serta bisnis nasional maupun global," katanya, dalam sambutannya.
Untuk menjadi kota global, menurutnya Jakarta membutuhkan dukungan ekosistem yang handal termasuk digitalisasi. Digitalisasi pembayaran di Jakarta yang direfleksikan dari Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemda saat ink sudah mencapai 98,3%.
"Dan ini sejalan dengan peningkatan rasio pemanfaatan QRIS terhadap PAD yang mencapai 0,51% serta penggunaan kanal penerimaan digital Pemda yang meningkat jadi 38% dati total pajak dan retribusi. Selain itu sampai April 2024 pengguna baru QRIS di Jakarta telah mencapai 5,8 juta dan dari sisi volume transaksi mencapai 462,52 juta," paparnya.
(shc/kil)作者:Shafira Cendra Arini -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo