
IDXChannel - Harga minyak sawit berjangka (futures) alias crude palm oil (CPO) Malaysia diperdagangkan menguat 0,13 persen di level MYR3.963 pada Rabu (10/7/2024), setelah turun lebih dari 2 persen di sesi sebelumnya, diperdagangkan di bawah MYR3.960 per ton.
Secara mingguan, harga CPO sudah terdepresiasi 4,26 persen dan secara bulanan turun 0,64 persen. (Lihat grafik di bawah ini.)

Harga CPO sempat melemah untuk sesi keempat seiring perdagangan dilanjutkan usai libur pada Senin di tengah melemahnya minyak kedelai saingannya di pasar CBoT setelah hasil panen kedelai Amerika Serikat (AS) yang lebih baik dari perkiraan.

Sementara itu, kehati-hatian meningkat menjelang data ekspor dan produksi bulanan pada akhir pekan ini.
Reuters memperkirakan persediaan minyak sawit meningkat pada Juni, naik sekitar 4,5 persen dari bulan sebelumnya menjadi 1,83 juta ton.

Angka dari surveyor kargo mencatat bahwa ekspor CPO Malaysia merosot antara 11,8 hingga 15,4 persen pada bulan lalu karena beberapa masalah pengiriman.
Pada saat yang sama, harga minyak mentah memperpanjang penurunan untuk hari ketiga, di tengah Badai Beryl yang tidak akan menimbulkan gangguan besar terhadap infrastruktur di Texas, serta penurunan pasokan minyak mentah AS.
Namun demikian, tren bearish CPO tertahan oleh perkiraan bahwa pembelian minyak sawit India pada Juli dapat meningkat menjadi 850.000 metrik ton menjelang hari raya di negara tersebut. Pada Juni, pembelian dari negara importir minyak sawit terbesar di dunia tersebut naik 3 persen mencapai level tertinggi dalam enam bulan sebesar 788.000 ton.
Sebelumnya, Reuters melaporkan impor minyak sawit India naik 11,6 persen pada Mei 2024 dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 763.300 metrik ton, level tertinggi dalam empat bulan.
Laporan Reuters pada Kamis (13/6), harga minyak sawit saat ini lebih murah dibandingkan saingannya, terutama minyak kedelai.
“Pembeli melakukan pembelian untuk mengantisipasi permintaan pada musim festival mendatang. Selain itu, harga minyak sawit hampir USD80 per ton lebih murah dibandingkan minyak lainnya, sehingga menjadikannya menarik,” kata Sandeep Bajoria, CEO Sunvin Group, sebuah broker minyak nabati dikutip Economic Times India, (2/7).
Sandeep menambahkan, impor minyak sawit oleh India bisa meningkat menjadi 850.000 ton pada Juli 2024. (ADF)
作者:10/07/2024 10:14 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo
加载失败()