Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya menerbitkan peraturan pemerintah turunan Undang-Undang Kesehatan yang sudah disahkan sejak tahun 2023 lalu. Peraturan Pemerintah (PP) bernomor 28 tahun 2024 itu berisi 1.072 pasal yang dimuat dalam 656 halaman.
Salah satu substansi yang jadi sorotan dalam PP ini adalah tentang aturan penjualan rokok. Mulai dari larangan penjualan kepada setiap orang di bawah usia 21 tahun hingga larangan penjualan dalam radius 200 meter dari satuan pendidikan dan tempat bermain anak.
Tembakau sejatinya telah lama menjadi salah satu penyumbang penerimaan negara lewat produk rokok. Ketika pengetatan penjualan rokok dilakukan, bagaimana dampaknya ke penerimaan negara?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu bagaimana dampak aturan ini kepada industri rokok? Bagaimana bayang-bayang PHK yang membayangi industri ini saat pengetatan demi pengetatan penjualan rokok terus dilakukan?
Dengarkan obrolannya bersama ekonom Celios, Nailul Huda dalam episode terbaru podcast Tolak Miskin 'Menelisik Dampak Aturan Baru Rokok ke Kocek Negara'. Klik widget di bawah ini untuk mendengarkan atau temukan Podcast Tolak Miskin di Spotify dan kanal siniar lainnya.
作者:Eduardo Simorangkir -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。


暂无评论,立马抢沙发