
IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) mendorong perusahaan-perusahaan tercatat untuk menerapkan standar Environmental, Social, and Governance (ESG).
Direktur Keuangan, Sumber Daya Manusia dan Umum BEI, Risa E Rustam menjelaskan, penerapan ESG tidak hanya menyangkut tanggung jawab sosial atau lingkungan. Namun juga berdampak positif terhadap kinerja keuangan perusahaan.
“Perusahaan yang memperhatikan aspek keberlanjutan ini cenderung lebih stabil dan mampu mencapai pertumbuhan jangka panjang dibandingkan dengan perusahaan yang tidak memperhatikan ESG,” tutur Risa dalam IDX Channel ESG 2024 Workshop and Panel Discussion di Jakarta , Selasa (6/8/2024).
Risa mengungkapkan, banyak perusahaan tercatat yang mulai menyadari pentingnya keterlibatan bisnis dengan isu-isu ESG. Di antaranya untuk memenuhi ekspektasi pasar serta sebagai upaya untuk menjaga keberlanjutan bisnis di tengah perubahan iklim dan dinamika lingkungan global yang semakin kompleks.
Secara regulasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Peraturan OJK Nomor 51 Tahun 2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik secara bertahap mewajibkan pelaporan keberlanjutan bagi perusahaan tercatat mulai 2019.
Di samping itu, standar pelaporan ESG di dunia sudah semakin berkembang, mencakup berbagai kerangka seperti Global Reporting Initiative (GRI) dan Task Force on Climate-related Financial Disclosures (TCFD), dan Internasional Financial Accounting Standard (IFRS) S1 dan S2.
“Kami menggarisbawahi pentingnya untuk tetap bersiap-siap untuk menjaga daya saing perusahaan, dan menghindari risiko ketidakpatuhan seandainya akan ditetapkan ketentuan baru pada topik yang sangat dinamis ini,” ujar Risa.
Dalam hal ini, salah satu langkah penting dalam mendorong perusahaan tercatat untuk menginternalisasikan prinsip keberlanjutan adalah melalui kewajiban menyampaikan laporan keberlanjutan atau sustainability report. Di mana, hingga 2023, sebanyak 97 persen perusahaan tercatat telah menyampaikan laporan keberlanjutan, atau meningkat dari 90 persen pada 2022.
Selain itu, pada 2022 perusahaan tercatat di BEI yang tergabung dalam IDX80 masih berada dalam kategori risiko tinggi dengan nilai 31,98. Kemudian pada 2023 nilai rata-rata turun menjadi 29,9 dan masuk dalam kategori risiko menengah.
“Ini menjadi kabar baik bagi pasar modal Indonesia,” kata Risa.
Sebagai bentuk insentif dan upaya untuk mendorong perusahaan tercatat menjadi role model dalam penerapan ESG, BEI menyediakan lima indeks terkait ESG. Selain itu, BEI juga memberikan insentif berupa biaya pencatatan untuk obligasi berwawasan lingkungan serta bekerja sama dengan lembaga penilaian ESG internasional untuk melakukan penilaian atas perusahaan tercatat.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak perusahaan untuk berpartisipasi aktif dalam pelaporan ESG dan mengambil langkah konkret dalam menghadapi tantangan keberlanjutan.
IDX Channel ESG 2024 Workshop and Panel Discussion ini didukung oleh Huayue Nickel Cobalt dan TransJakarta.
(DESI ANGRIANI)
作者:06/08/2024 12:35 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo
加载失败()