 
            Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2024 mencapai 5,05% secara year on year (yoy). Capaian tersebut masih di bawah target dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2024 sebesar 5,2%.
Di sisi lain, presiden terpilih Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 8%. Lantas apa yang perlu dilakukan Prabowo untuk mengerek pertumbuhan tersebut?
Senior Economist DBS Bank Radhika Rao mengatakan pertumbuhan ekonomi yang belum mencapai target menjadi pekerjaan rumah tangga untuk pemerintah selanjutnya. Dia menyebut beberapa strategi. Pertama, investasi di sektor manufaktur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini PR untuk pemerintah yang baru untuk mengembangkan pertumbuhan pembangunan. Nah, kalau dari sisi strateginya apa? Biasanya di negara-negara Asia ini ada tiga strategi. Yang pertama, investasi di sektor manufaktur," kata Radika dalam acara Group Interview Bersama Ekonom Bank DBS, Jakarta Selatan, Selasa (6/7/2024).
Dia menilai, karena Indonesia masih berbasis sumber daya alam (SDA) dan mineral, dapat memulai investasi yang dapat memanfaatkan SDA, seperti hilirisasi. Meski begitu, dia berharap setidaknya banyak investasi yang masuk di sektor manufaktur.
"Walaupun diharapkan cukup banyak investasi di industri manufaktur lain, tapi kondisi ekonomi Indonesia memang kita masih banyak dari sisi sumber daya alam dan mineral, jadi mungkin masih akan dari sini," jelasnya.
Kemudian, investasi di sumber daya manusia (SDM). Menurutnya, investasi di sini artinya bukan hanya untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dari tenaga kerja saja. Namun, juga investasi yang mendukung produktivitas, seperti pendidikan hingga kesehatan. Dengan begitu, tenaga kerja dalam negeri mempunyai daya saing yang kompetitif.
Dia menilai investasi di SDM ini penting lantaran populasi Indonesia sangat besar dan didominasi generasi muda. Apabila dapat dioptimalkan, hal tersebut dapat mendorong perekonomian hingga 6-7%
"Kenapa penting? Karena Indonesia ini, terutama di Asia Tenggara ini, populasinya paling besar, dan juga dengan faktor working age. Jadi, bukan hanya populasi yang besar, tapi populasi industri yang produktif itu cukup besar. Ini penting karena ke depannya ini yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 6-7% juga," terangnya.
Ketiga, pemerintah harus dapat meningkatkan investasi. Dia menyebut apabila pemerintah dapat meningkatkan investasi, baik sektor manufaktur maupun sektor lain, dapat meningkatkan kepercayaan dari sektor swasta untuk ikut berinvestasi.
Dia mendorong belanja pemerintah dialokasikan untuk sektor yang dapat meningkatkan investasi. Dengan begitu, investasi juga dapat merata di daerah.
(ara/ara)作者:Retno Ayuningrum -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。



加载失败()