Harga Minyak Rebound setelah Turun Tajam Dua Hari Beruntun

avatar
· 阅读量 56
Harga Minyak Rebound setelah Turun Tajam Dua Hari Beruntun
Harga Minyak Rebound setelah Turun Tajam Dua Hari Beruntun. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga minyak rebound di awal sesi Asia, Kamis (29/8/2024), di tengah penurunan persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) yang lebih kecil dari perkiraan.

Selain itu, pasar juga diselimuti kekhawatiran berkelanjutan mengenai permintaan dari China yang mengimbangi gangguan pasokan dari Libya.

Baca Juga:
Harga Minyak Rebound setelah Turun Tajam Dua Hari Beruntun Saham Tempo (TMPO) Kena Suspensi Lagi usai Naik 13 Persen

Menurut data pasar, per Kamis, pukul 08.25 WIB, futures (kontrak berjangka) minyak jenis Brent menguat 0,35 persen secara harian ke USD77,69 per barel, sedangkan futures WTI terangkat 0,40 persen ke posisi USD74,68 per barel.

Kedua kontrak kehilangan nyaris 2 persen pada Rabu dan lebih dari 1 persen pada Selasa, setelah data menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS turun sebesar 846.000 barel menjadi 425,2 juta barel pekan lalu, lebih kecil dari perkiraan analis yang memperkirakan penurunan sebesar 2,3 juta barel.

Baca Juga:
Harga Minyak Rebound setelah Turun Tajam Dua Hari Beruntun IHSG Hari Ini Berpotensi Menguat, Uji Resitance di 7.743

Namun, mengutip MT Newswires, penurunan harga dibatasi oleh kekhawatiran mengenai gangguan pasokan dari Libya, anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Sejumlah ladang minyak di Libya telah menghentikan produksi di tengah perebutan kendali atas bank sentral negara tersebut, dengan salah satu perusahaan konsultan memperkirakan gangguan produksi antara 900.000 hingga 1 juta barel per hari (bpd) selama beberapa pekan.

Baca Juga:
Harga Minyak Rebound setelah Turun Tajam Dua Hari Beruntun MD Entertainment (FILM) Mau Akuisisi NETV Senilai Rp1,65 Triliun

Pada bulan Juli, Libya memproduksi sekitar 1,18 juta bpd.

"Masalah di sisi pasokan terus membayangi pasar. Produksi Libya telah lebih dari setengahnya minggu ini di tengah sengketa politik," kata ANZ Research dalam sebuah catatan.

"Produksi berisiko menurun lebih lanjut jika lebih banyak ladang ditutup," tulis ANZ Research.

Ekspektasi bahwa bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) akan mulai memangkas suku bunga bulan depan juga mendukung harga minyak.

Teranyar, Presiden Federal Reserve Bank of Atlanta Raphael Bostic mengatakan, dengan inflasi yang semakin menurun dan pengangguran yang lebih tinggi dari perkiraan, mungkin sudah saatnya untuk melakukan pemotongan suku bunga.

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya pinjaman, yang dapat mendorong aktivitas ekonomi dan meningkatkan permintaan minyak. (Aldo Fernando)

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest