IDXChannel - Harga minyak sawit mentah (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives menguat pada perdagangan Jumat (30/8/2024), melanjutkan kenaikan sehari sebelumnya.
Menurut data pasar, per pukul 10.39 WIB, kontrak berjangka (futures) CPO naik 1,19 persen ke MYR3.989 per ton.
Manfaatkan Momentum Ekspektasi Penurunan Suku Bunga AS, Lirik Saham Valuasi MurahDalam sepekan, harga CPO sudah terapresiasi lebih dari 3 persen.
Trader minyak sawit David Ng menyebutkan, kekhawatiran terkait produksi yang lebih lemah dalam beberapa pekan terakhir juga mempengaruhi sentimen pasar.
AS Menjauh dari Resesi, IHSG dan Rupiah Tak Kompak Hari Ini"Kami melihat level support CPO di MYR3.830 per ton dan resistance di MYR4.000 per ton," katanya, dikutip Bernama, Kamis (29/8).
Sementara, analis senior Fastmarkets Palm Oil Analytics, Sathia Varqa, mengatakan, aksi beli yang sporadis dan kinerja yang kontras di Bursa Komoditas Dalian China membantu menopang pasar.
Baru Sehari Kunci Dibuka, Saham SINI Kena Suspensi Lagi"Namun demikian, kenaikan lebih lanjut tertahan oleh penguatan ringgit terhadap dolar AS. Ekspor minyak sawit diperkirakan akan berakhir lebih rendah bulan ini," ujarnya kepada Bernama, Kamis (29/8).
Di sisi lain, mengutip Trading Economics, Kamis (29/8), cuaca kering dan pohon sawit yang menua di produsen utama Indonesia menimbulkan kekhawatiran mengenai penurunan panen dalam waktu dekat.
Secara bersamaan, presiden terpilih Indonesia, Prabowo Subianto, menyebut aturan deforestasi Uni Eropa, yang berpotensi mengurangi impor minyak sawit Indonesia, sebagai berkah tersembunyi.
Ke depan, Indonesia akan memanfaatkan lebih banyak produksi minyak sawit untuk meningkatkan campuran biodiesel. Hal tersebut seiring Prabowo berharap meluncurkan kebijakan wajib pencampuran minyak sawit 50 persen ke dalam solar alias biodiesel (B50) tahun depan.
Di India, sebagai importir minyak sawit terbesar di dunia, permintaan yang kuat diperkirakan akan berlanjut untuk beberapa bulan mendatang, karena negara tersebut bersiap menghadapi musim perayaan antara September hingga November.
Namun, kenaikan harga tertahan oleh tanda-tanda ekspor yang melemah, dengan data survei kargo menunjukkan pengiriman produk minyak sawit Malaysia untuk 25 hari pertama Agustus turun antara 14,1 persen hingga 14,9 persen dibandingkan Juli. (Aldo Fernando)
作者:30/08/2024 10:47 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。


暂无评论,立马抢沙发