Rupiah Melemah ke Rp15.456 per Dolar AS di Tengah Wait and See Soal Keputusan The Fed

avatar
· 阅读量 50
Rupiah Melemah ke Rp15.456 per Dolar AS di Tengah Wait and See Soal Keputusan The Fed
Kurs rupiah pada perdagangan awal pekan, Senin (9/9/2024) ditutup melemah 78,5 poin atau 0,51 persen ke level Rp15.456. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan awal pekan, Senin (9/9/2024) ditutup melemah 78,5 poin atau 0,51 persen ke level Rp15.456 setelah sebelumnya berada di Rp15.377 per dolar AS.  

Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan rupiah dipicu penguatan dolar AS di mana pelaku pasar masih wait and see soal besaran penurunan suku bunga oleh bank sentral AS The Fed pada akhir bulan ini. Selain itu, pelaku pasar juga menanti data inflasi AS yang akan dirilis minggu ini untuk memperoleh petunjuk lebih lanjut.  

"Sementara data tenaga kerja AS memang terpantau tidak dalam kondisi yang baik namun tidak seburuk yang diperkirakan," kata Ibrahim dalam risetnya, Senin.

Ibrahim menambahkan, laju pengangguran AS pada Jumat pekan lalu terpantau lebih rendah yakni sebesar 4,2 persen dibandingkan periode sebelumnya yang berada di angka 4,3 persen. Sementara itu, tingkat upah secara bulanan naik 0,7 persen, lebih tinggi dari perkiraan kenaikan 0,3 persen. Demikian juga secara tahunan naik 3,8 persen dari perkiraan kenaikan 3,7 persen.

"Hal ini berujung pada ekspektasi pemangkasan suku bunga bank sentral AS lewat CME FedWatch Tool tetap tinggi namun semakin meningkat untuk pemotongan sebesar 25 basis poin (bps) dibandingkan 50 bps, sehingga dolar AS mengalami rebound dan tekanan terhadap rupiah kembali terjadi di awal perdagangan minggu ini," katanya.

Selain itu, lanjut Ibrahim, pertumbuhan ekonomi Jepang pada kuartal II-2024 juga melambat dengan tingkat pertumbuhan 2,9 persen secara tahunan, lebih rendah dari angka awal 3,1 persen dan perkiraan konsensus 3,2 persen. Kendati demikian, dia melihat masih ada kenaikan upah yang berpotensi mendorong inflasi sehingga ada kemungkinan Bank of Japan (BoJ) untuk menaikkan suku bunga.

Dari sentimen domestik, survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada Agustus 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Agustus 2024 sebesar 124,4, lebih tinggi dibandingkan 123,4 pada bulan sebelumnya.

Meningkatnya keyakinan konsumen pada Agustus 2024 didukung oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang tetap optimis dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang menguat. Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Agustus 2024 tercatat masing-masing sebesar 114,0 dan 134,9.

"IKE yang tetap optimistis terutama didorong oleh Indeks Penghasilan Saat Ini yang meningkat 1,5 poin menjadi sebesar 122,9. Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja dan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama (Durable Goods) juga tetap terjaga pada area optimis, masing-masing sebesar 107,6 dan 111,5," kata Ibrahim.

(Rahmat Fiansyah)

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest