IDXChannel – Saham emiten sektor properti utama menghijau pada perdagangan Selasa (10/9/2024), melanjutkan tren kenaikan belakangan ini di tengah sejumlah katalis positif.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.23 WIB, saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) meningkat 5,85 persen ke Rp9.050 per saham. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp164 miliar dan volume perdagangan 18 juta saham.
Saham ITMG Turun 4 Persen saat Ex Date Dividen InterimBermodalkan kapitalisasi pasar (market cap) Rp152,80 triliun, PANI kini menjadi pengerek utama indeks properti yang terapresiasi 0,99 persen pagi ini.
Selain PANI, saham PT Fortune Mate Indonesia Tbk (FMII) juga naik signifikan sebesar 34,39 persen, kendati nilai transaksi hanya Rp477 juta.
Saham Prajogo Pangestu Ramai Lagi, BREN dan PTRO Pimpin KenaikanSaham emiten properti yang menjadi portofolio investor kenamaan Lo Kheng Hong (LKH) PT Intiland Development Tbk (DILD) juga naik, yakni 2,97 persen ke Rp208 per saham.
Kemudian, saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) terangkat 2,42 persen, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) terapresiasi 1,48 persen, PT Andalan Sakti Primaindo Tbk (ASPI) menghijau 1,02 persen.
Market Cap BREN Tembus Rp1.520 Triliun, Makin Jauhi BBCALebih lanjut, saham INPP mendaki 0,97 persen, ASRI 0,78 persen, dan CTRA 0,38 persen.
Kabar positif bagi sektor properti dan real estate datang dari presiden terpilih, Prabowo Subianto, yang berencana membentuk kementerian baru, yakni Kementerian Perumahan. Beberapa program di sektor perumahan akan ditangani oleh Kementerian Perumahan.
Targetnya, akan ada pembangunan tiga juta hunian per tahun, lebih tinggi dibandingkan target pemerintah sebelumnya sebanyak satu juta per tahun.
Selain itu, emiten properti akhir-akhir ini juga mendapatkan katalis positif lainnya seiring pemerintah kembali memperpanjang fasilitas PPN untuk pembelian rumah sebesar 100 persen sampai Desember 2024.
Analis Stockbit menilai, dalam keterangan pada Rabu (28/8) lalu, perpanjangan insentif penuh PPN ditanggung pemerintah (DTP) untuk pembelian rumah akan memberikan dampak positif bagi para pengembang properti, seperti BSDE, CTRA, SMRA, PWON, dan PANI.
Insentif ini diperkirakan akan mendorong pertumbuhan marketing sales di kuartal IV-2024 dan membantu mengurangi persediaan yang ada.
Stockbit memperkirakan, pengembang dengan persediaan siap jual dan produk yang menyasar kelas menengah dengan harga di bawah Rp2 miliar per unit akan sangat diuntungkan.
Menurut catatan Stockbit, hingga paruh pertama 2024, BSDE mencatat pertumbuhan marketing sales tahunan paling rendah (+1 persen YoY). Di sisi lain, SMRA mencatat pencapaian marketing sales terendah dibandingkan target 2024, dengan hanya mencapai Rp1,9 triliun pada 7M24 (39 persen dari target tahunan).
Selain soal insentif PPN, tren kenaikan saham emiten properti belakangan ini seiring investor mengantisipasi penurunan suku bunga bank sentral, terutama Federal Reserve (The Fed), pada September ini.
Penurunan suku bunga biasanya mendorong pertumbuhan di sektor properti karena biaya pinjaman yang lebih rendah membuat pembiayaan proyek dan kredit pemilikan rumah (KPR) lebih terjangkau bagi pengembang dan konsumen.
Insentif PPN Berlanjut
Diwartakan sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan rencana perpanjangan insentif PPN perumahan telah disetujui oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat beberapa hari yang lalu.
"Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan insentif pajak pertambahan nilai yang ditanggung pemerintah (PPNDTP) untuk sektor perumahan dimana insentif PPNDTP akan diberikan sebesar 100 persen ini sampai dengan Desember 2024. Dimana PMK nya akan disiapkan oleh Ibu Menteri Keuangan," kata Airlangga ketika ditemui usai Dialog Ekonomi bertema Peran dan Potensi Kelas Menengah Menuju Indonesia Emas 2045 di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (27/8/2024).
Airlangga menambahkan, pemerintah juga menambah kuota pembiayaan rumah subsidi atau Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dari semula 166 ribu unit menjadi 200 ribu unit.
"Jadi dengan dua kebijakan tersebut yang berlaku nanti untuk 1 September," ujarnya.
Airlangga berharap, kebijakan ini akan mendorong kemampuan daripada kelas menengah untuk mendorong sektor konstruksi. Sebab sebagaimana diketahui, sektor konstruksi dan perumahan itu multiplier efeknya tinggi.
Lebih lanjut Airlangga menekankan bahwa pemberian insentif bagi sektor perumahan menjadi hal yang penting lantaran sektor perumahan menjadi pengeluaran terbesar kedua bagi masyarakat kelas menengah.
Sebagai informasi, sebelumnya pemerintah memang telah menggelontorkan PPN DTP untuk pembelian rumah 100 persen hingga Juni 2024. Sebab per 1 Juli 2024, kebijakan ini dipangkas menjadi 50 persen.
Hal ini pun diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 7 Tahun 2024 tentang Pajak Pertambahan Nilai atas Penyerahan Rumah Tapak dan Satuan Rumah Susun yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2024. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.
作者:10/09/2024 10:35 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。


暂无评论,立马抢沙发