
IDXChannel - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) meraih persetujuan restrukturisasi kredit dari 21 bank BUMN maupun swasta dengan nilai outstanding sebesar Rp26,3 triliun.
"Restrukturisasi utang bertujuan agar perusahaan perusahaan bisa memiliki kesempatan untuk memperbaiki kinerja fundamental karena selama ini mereka didera oleh permasalahan bertahun-tahun berupa cash flow yang negatif," ujar Senior Information Investment Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta kepada IDX Channel, Rabu (11/9/2024).
Kondisi ini dinilai akan meningkatkan kepercayaan pasar dan rekanan terhadap anak usaha, termasuk PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) dalam memenuhi kewajiban pembayaran.
Setelah restrukturisasi utang melalui MRA, Waskita akan memiliki likuiditas yang lebih baik. Hal ini akan berdampak langsung pada pembayaran yang lebih cepat dan tepat waktu kepada WSBP. Kondisi ini pada akhirnya akan semakin memperkuat likuiditas WSBP.
Dia menambahkan, membaiknya kondisi WSKT secara keseluruhan juga secara tidak langsung akan meningkatkan reputasi anak usaha selama masing-masing emiten mampu mempertahankan kinerjanya dengan dibarengi penerapan good governance.
Adapun WSBP tercatat konsisten dalam melakukan pembayaran kewajibannya. Hal ini tercermin dari pembayaran Cash Flow Available for Debt Services (CFADS) yang telah berlangsung 3 tahap secara tepat waktu dengan total nilai mencapai Rp236,27 miliar.
WSBP juga akan melakukan kewajiban pembayaran kewajiban melalui CFADS selanjutnya yaitu tahap 4 yang dijadwalkan pada 25 September 2024 dengan nilai lebih dari Rp75 miliar.
Lebih lanjut, WSBP juga menuntaskan pembayaran utang Kreditur Finansial (perbankan) yang dilakukan melalui skema Long Term Loan atau Pinjaman Jangka Panjang selama 17 tahun yang telah mendukung skema Perdamaian. Termasuk penyelesaian 85 persen dari total tagihan Kreditur Pemegang Obligasi dan PT Bank DKI melalui Obligasi Wajib Konversi (OWK).
Dari hasil Laporan Keuangan Semester I-2024, WSBP berhasil mencetak pendapatan Rp892 miliar atau naik 39 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp642 miliar.
Pendapatan tersebut didukung oleh tiga lini bisnis utamanya, yaitu Produk Beton Precast, Readymix dan Quarry, dan Jasa Konstruksi. Lini bisnis Beton Precast menyumbang pendapatan terbesar dengan Rp378 miliar, diikuti oleh Readymix dan Quarry sebesar Rp359 miliar, dan Jasa Konstruksi sebesar Rp155 miliar.
Sementara itu, raihan kontrak baru WSBP pada semester I-2024 mencapai Rp1,36 triliun. Kontrak baru tersebut setara dengan 55 persen dari target tahunan yang sebesar Rp2,5 triliun. Capaian ini menunjukkan peningkatan 40 persen dibandingkan dengan periode yang sama dengan tahun lalu sebesar Rp957 miliar.
Analis dan Vice President Infovesta Utama, Wawan Hendrayana menyebut, jika terjadi defisiensi ekuitas atau kekurangan modal maka induk usaha bisa saja menyuntikan modal tambahan.
"Ketika terjadi kekurangan modal maka induk usaha bisa saja menyuntikan modal tambahan dan secara tidak langsung bisa berpengaruh positif ke WSBP," kata Wawan kepada IDX Channel, Senin (26/8/2024).
(DESI ANGRIANI)
作者:12/09/2024 10:55 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo