Indah Kiat (INKP) Merasa Dirugikan atas Serbuan Duplex Board Impor

avatar
· 阅读量 71
Indah Kiat (INKP) Merasa Dirugikan atas Serbuan Duplex Board Impor
PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) mengajukan permohonan kepada terkait serbuan impor duplex board. (Foto: Ist)

IDXChannel - PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) dilaporkan mengajukan permohonan kepada Kementerian Perdagangan (Kemendag) terkait impor produk kertas karton kemasan dupleks (duplex board).

Laporan tersebut sudah diproses oleh Komite Anti Dumping Indonesia (KADI), lembaga yang berada di bawah Kemendag yang bertugas menyelidiki soal dugaan dumping.

Ketua KADI Danang Prasta Danial mengungkapkan, lembaganya telah memulai penyelidikan atas impor duplex board dari Korea Selatan (Korsel), Taiwan, dan Malaysia untuk dua kode dalam Harmonized System (HS), ex.4810.32.90 dan ex.4810.92.90.

Danang menyebut, berdasarkan bukti awal yang diajukan Indah Kiat, terdapat indikasi dumping produk duplex board dan kerugian material yang dialami oleh pemohon. Selain itu, terdapat hubungan sebab akibat antara kerugian yang dialami pemohon dengan impor dumping yang berasal dari negara yang dituduh

"Berdasarkan informasi dari pemohon kerugian dapat dilihat dari beberapa indikator kinerja industri  dalam negeri yang mengalami penurunan selama periode 2021-2023," katanya lewat keterangan resmi dikutip Senin (16/9/2024).

Kerugian tersebut, kata Danang, ditunjukkan dengan sejumlah indikator seperti menurunnya angka penjualan dan laba, harga dalam negeri, volume produksi, pangsa pasar, produktivitas, kapasitas  terpakai, jumlah tenaga kerja, Return on Investment (RoI), dan kemampuan meningkatkan modal.

Ihwal penyelidikan, Danang menambahkan, KADI juga telah menyampaikan informasi terkait dimulainya proses tersebut kepada pihak-pihak yang berkepentingan seperti industri dalam negeri, importir, eksportir atau produsen yang diketahui, dan perwakilan pemerintahan di negara tersebut. Sementara hasil akhir penyelidikan jika terbukti akan berupa tarif tambahan impor.

“Bagi pihak lainnya yang belum diketahui dalam permohonan penyelidikan, KADI memberikan  kesempatan kepada para pihak tersebut untuk ikut berpartisipasi dalam penyelidikan,” ujar Danang.

Dalam laporan keuangan 2023, emiten kertas milik Sinar Mas Group itu membukukan pendapatan Rp53,7 triliun, turun 13,9 persen dari 2022 yang sebesar Rp62,4 triliun.

Sementara laba bersih INKP pada periode yang sama anjlok 52,5 persen dari Rp13,4 triliun pada 2022 menjadi Rp6,3 triliun pada 2023.

(Rahmat Fiansyah)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

暂无评论,立马抢沙发

  • tradingContest