
IDXChannel - PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) buka suara usai sahamnya terdepak dari Indeks FTSE Russel mulai hari ini, Senin (23/9/2024) akibat konsentrasi tinggi pada empat pemegang saham besar yang berpotensi mengendalikan harga.
Direktur & Corporate Secretary BREN Merly mengatakan, saat ini sebagian besar saham BREN dikuasai empat pemegang saham utama yakni PT Barito Pacific Tbk (BRPT), Green Era Energy Pte Ltd (GE), Jupiter Tiger Holdings, dan Prime Hill Funds. Kehadiran keempatnya sudah ada sejak penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO).

"Pada saat IPO, kepemilikan saham oleh empat pemegang saham tersebut adalah sebagaimana yang telah diungkapkan di dalam Pernyataan Pendaftaran, prospektus dan dokumen lainnya untuk keperluan IPO," katanya lewat keterbukaan informasi, Senin.
Namun, kata Merly, ada perubahan persentase kepemilikan saham BREN pada empat pemegang saham tersebut. Jika pada IPO keempatnya memiliki 97 persen saham BREN, maka kini tercatat 95,97 persen.

Menurut Merly, status pengendalian dan afiliasi keempat pemegang saham telah disampaikan perseroan saat IPO dan tidak ada perubahan. Dalam prospektus, dua entitas yakni BRPT dan GE yang menguasai 88 persen saham BREN terafiliasi di mana Prajogo Pangestu tercatat sebagai penerima manfaat akhir (ultimate beneficial owner).
"Kami tidak menambahkan informasi baru karena semua sudah sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku serta terungkap dalam laporan yang relevan," ujarnya.
Soal free float, Merly menegaskan bahwa BREN telah memenuhi aturan. Hingga 19 September 2024, jumlah saham yang memenuhi free float mencapai 15,6 miliar saham atau setara 11,66 persen, lebih besar dari yang dipersyaratkan yakni minimal 50 juta saham dan 7,5 persen dari total saham.
Terkait hal ini, kepemilikan saham Jupiter Tiger Holdings dan Prime Hill Funds dihitung sebagai pemegang utama dan pengendali BREN. Kedua entitas ini masing-masing menggenggam 3,94 persen dan 3,76 persen sehingga di luar keempatnya, publik hanya memiliki empat persen saham BREN.
"Perseroan akan terus memantau kepatuhan terhadap aturan free float yang ditetapkan oleh Bursa," katanya.
Sebelumnya, kabar FTSE Russell mendepak saham BREN membuat harga sahamnya menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) sebesar 19,95 persen ke Rp8.825 pada perdagangan Jumat (20/9/2024). Tak hanya BREN, saham-saham Prajogo lain juga tertekan seperti PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) anjlok 18,08 persen, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) turun 10,56 persen, dan PT Petrosea Tbk (PTRO) melemah 10,38 persen.
(Rahmat Fiansyah)
作者:23/09/2024 06:58 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo
加载失败()