Harga Minyak Dunia Naik Dampak dari Stimulus China

avatar
· 阅读量 44
Harga Minyak Dunia Naik Dampak dari Stimulus China
Harga minyak dunia naik hingga 1,7 persen menyentuh level tertinggi dalam tiga minggu terakhir. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Harga minyak dunia (crude oil) naik hingga 1,7 persen menyentuh level tertinggi dalam tiga minggu terakhir. Kenaikan ini merespons kabar stimulus moneter yang diumumkan oleh bank sentral China, People Bank of China (PBoC).

Dikutip dari Barchart Rabu (25/9/2024), Harga minyak WTI naik USD1,19 atau 1,7 persen ke USD71,6 per barel sementara harga minyak Brent juga menguat USD1,27 atau 1,7 persen ke USD75,2 per barel.

PBoC mengumumkan stimulus moneter dengan menurunkan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate (7DRRR) sebesar 20 basis poin (bps) ke 1,5 persen. Selain itu, bank sentral juga memangkas Giro Wajib Minimum (GWM) 50 bps ke 9,5 persen yang berpotensi menambah likuiditas perbankan hingga 1 triliun yuan atau lebih dari Rp2.000 triliun.

Berbagai stimulus lain juga diberikan seperti penurunan uang muka untuk pembeli rumah kedua hingga dukungan likuiditas untuk pasar saham hingga 500 miliar yuan. Dengan berbagai stimulus ini, pasar berekspektasi perekonomian China bakal lebih menggeliat sehingga mendongkrak permintaan Negeri Panda akan minyak mentah.

Selain China, faktor penyokong kenaikan harga minyak berasal dari melemahnya dolar AS dan meningkatnya eskalasi geopolitik di Timur Tengah akibat perang antara Israel dan milisi Hizbullah Lebanon. Ketegangan ini dikhawatirkan mengganggu pasokan minyak.

Sementara itu, turunnya persediaan minyak secara global juga mengangkat harga minyak. Lembaga riset Vortexa melaporkan persediaan minyak di tanker untuk tujuh hari turun 12 persen secara mingguan menjadi 56,3 miliar barel per 20 September 2024. Pasokan ini merupakan yang terendah dalam 4,5 tahun terakhir.

Data yang diumumkan IEA juga menunjukkan persediaan minyak turun 1,43 miliar barel secara mingguan sementara persediaan bensin naik 200 juta barel.

Kendati demikian, potensi kenaikan suplai minyak datang dari Libya di mana pengiriman minyak dari negara tersebut naik dua kali lipat dari 314 ribu barel per hari menjadi 719 barel per hari. 

Selain itu, ekspor minyak dari Rusia sebesar 110 ribu barel menjadi 3,25 juta barel per hari. Namun, kenaikan ekspor itu terjadi di tengah penurunan produksi 30 ribu barel pada Agustus 2024 menjadi 9,06 juta barel per hari, masih lebih tinggi 81 ribu barel dari kesepakatan yang ditetapkan OPEC untuk Rusia.

(Rahmat Fiansyah)

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest