
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bicara hilirisasi rumput laut. Menurutnya Indonesia memiliki potensi besar rumput laut karena punya garis pantai yang panjang.
Luhut mengatakan Indonesia akan membentuk Satuan Tugas dengan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk proyek hilirisasi rumput laut. Menurutnya ini menjadi tonggak pengembangan ekonomi biru yang menargetkan produksi kelautan di Indonesia.
"Yang paling menarik menurut saya itu masalah seaweed. Ternyata di UN itu sudah ada program untuk seaweed ini, dan saya akhirnya usulin, kenapa kita nggak bikin task force saja mengenai seaweed? Karena dia sangat berpengaruh kepada climate change. Ini kuncinya, jadi bisnis biru ini. Blue ekonomi," ujar Luhut lewat akun Instagramnya, Jumat (27/9/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nantinya di agenda COP 29, Indonesia bakal menjadi pemimpin dari Satgas tersebut. Satu bulan ke depan bakal ada hasil riset awal soal potensi hilirisasi rumput laut.
"Nah itu akhirnya sepakat nanti di COP 29 itu akan ada Satgas ini dan Indonesia akan menjadi leader di situ. Task force ini akan bekerja dan saya usul 1 bulan ke depan sudah ada bentuk-bentuk kerja samanya dan riset bersama. Dari China mau, dari Amerika, mau dari mana-mana," beber Luhut.
Luhut bilang masyarakat Indonesia 62% tinggal di garis pantai, nantinya semua pihak akan menikmati hasil hilirisasi ini ke depan.
"Karena selama setahun setengah ini kita baru mulai ngerjakan itu, dan risetnya sudah jalan juga. Saya lihat ini satu peluang Indonesia lagi untuk bisa membuat ekonomi kita lebih baik," sebut Luhut.
"Yang paling penting satu, membantu climate change ini, karena climate change is real. Jadi kalau enggak, bumi ini memanas satu setengah derajat. Itu memang dampak buat dasar," katanya.
(hal/ara)作者:Herdi Alif Al Hikam -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()