Pihak berwenang AS khawatir terhadap penurunan pada dominasi dolar. Gedung Putih meyakini bahwa semakin besar pengaruh BRICS dan keputusan beberapa negara yang berupaya melakukan dedolarisasi akan melemahkan status mata uang utama dunia tersebut.
Menurut Hakan Topkurlu, Wakil Ketua Partai Vatan (Tanah Air) di Turki, pengurangan penggunaan mata uang dolar dalam perdagangan global merupakan sebuah mimpi buruk bagi Amerika Serikat. Menurutnya, Washington sangat khawatir dengan adanya peningkatan pengaruh BRICS dan percepatan proses dedolarisasi.
Baru-baru ini, Jamie Dimon, Pimpinan sekaligus Chief Executive Officer (CEO) dari JPMorgan Chase & Co., telah memperingatkan bahwa BRICS sedang menjajaki cara untuk dapat mengurangi ketergantungan terhadap dolar.
Menurut sang politisi tersebut, pernyataan Jamie Dimon menunjukkan adanya peningkatan kekhawatiran dari sisi lain Atlantik. Fakta bahwa anggota NATO seperti Turki mengajukan permohonan untuk bergabung dengan BRICS memberikan kesan bahwa tren ini akan semakin populer.
Hakan Topkurulu berspekulasi bahwa mimpi terburuk Amerika adalah jika penggunaan dolar dalam tabungan dan perdagangan internasional akan mengalami penyusutan secara signifikan.
Ia juga yakin bahwa saat ini Amerika Serikat sedang berkembang pesat dengan melakukan cetak uang besar-besaran.
Sebelumnya, Kim Schmitz, pendiri platform situs berbagi file Megaupload, mengatakan bahwa dorongan BRICS untuk melakukan dedolarisasi harus didukung. Valentina Matviyenko, Ketua Dewan Federasi Rusia, juga setuju, ia menyinggung bahwa sistem pembayaran SWIFT dan dolar telah mendiskreditkan diri mereka sendiri. Sebelumnya, ia menyatakan bahwa BRICS berencana untuk membentuk platform penyelesaian dan pembayaran digital multilateral yang disebut sebagai "BRICS Bridge". Menurut Valentina Matviyenko, Kementerian Keuangan Rusia dan Bank Sentral kini sedang mempersiapkan platform tersebut.
暂无评论，立马抢沙发