Asing Ramai-Ramai Lepas Saham Bank Kakap hingga ADRO

avatar
· 阅读量 38
Asing Ramai-Ramai Lepas Saham Bank Kakap hingga ADRO
Asing Ramai-Ramai Lepas Saham Bank Kakap hingga ADRO. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Investor asing melego saham emiten bank raksasa hingga tambang batu bara pada perdagangan Senin (30/9/2024) seiring Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun signifikan.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup melemah 2,20 persen ke 7.527,93 pada Senin, seiring sebanyak 383 saham melemah dan hanya 202 saham menguat, sedangkan 216 saham sisanya stagnan.

Baca Juga:
Asing Ramai-Ramai Lepas Saham Bank Kakap hingga ADRO INDY Lepas Anak Usaha ke Entitas Milik Prajogo Pangestu Senilai Rp26,77 Miliar

Investor asing membukukan jual bersih (net sell) Rp2,66 triliun di pasar reguler, melanjutkan outflow sejak tengah pekan lalu.

Pada Senin, mayoritas saham utama (big cap) memerah, dengan raksasa geotermal besutan Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) jatuh 8,01 persen.

Baca Juga:
Asing Ramai-Ramai Lepas Saham Bank Kakap hingga ADRO Sambut Awal Bulan, IHSG Hari Ini Berpotensi Teknikal Rebound

Saham emiten besutan Prajogo Pangestu tersebut belum pulih dari aksi jual besar-besaran pada 20 September lalu, saat FTSE Russell mengumumkan BREN dikeluarkan dari indeks global tersebut.

Seiring dengan itu, saham bank kakap menjadi sasaran jual investor asing.

Baca Juga:
Asing Ramai-Ramai Lepas Saham Bank Kakap hingga ADRO Tingkatkan Layanan, Jasa Marga (JSMR) Rekonstruksi Ruas Tol Jakarta-Cikampek

Sebut saja, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mencatatkan net sell asing terbesar pada Senin, yakni mencapai Rp1,2 triliun di pasar reguler.

Saham BBRI pun ditutup terkoreksi 2,94 persen. Pekan lalu, saham BBRI sempat turun lebih dari 5 persen dalam sehari, yakni pada 26 September.

Dalam sepekan, saham BBRI tergerus 10,00 persen di tengah net sell asing sebesar Rp3,90 triliun dalam periode yang sama.

Sebelumnya, JP Morgan (JPM) menurunkan rekomendasi BBRI ke neutral dan menempatkan saham ini dalam pantauan katalis negatif, mengantisipasi masalah kualitas aset yang berlanjut.

JPM memprediksi perbaikan kualitas aset mikro tidak akan terjadi pada 2024, serta memperingatkan risiko penurunan margin bunga bersih (NIM) akibat perubahan kontribusi pinjaman.

Laba BBRI diperkirakan turun 4 persen YoY pada 3Q24 dengan peningkatan kredit bermasalah (NPL) dan biaya kredit yang lebih tinggi.

Menurut pengamatan Algo Research, Senin (30/9), sentimen negatif JPM menyebabkan tekanan jual besar-besaran dari investor asing.

Saham bank Grup Djarum PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga tak luput dari aksi jual asing kemarin, membukukan net sell Rp646 miliar.

Pada Senin, saham BBCA ditutup terdepresiasi 3,05 persen, membuat tren penurunan 3 hari beruntun.

Setali tiga uang, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatatkan net sell asing Rp339 miliar, seiring harga sahamnya merosot 1,77 persen.

Saham BMRI kini sudah melemah selama 5 hari tanpa henti, membuat kinerja sepekan turun 7,05 persen.

Saham tambang batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) ikut dilego asing, masing-masing dengan net sell Rp153,3 miliar dan Rp53,5 miliar.

Saham ADRO ditutup memerah 2,56 persen, sedangkan PTBA minus 1,91 persen pada Senin.

Keluarnya dana asing sebesar Rp4,31 triliun dalam sepekan, yang terlihat dari turunnya saham-saham bank besar, terjadi di tengah aksi ambil untung investor setelah IHSG sering mencapai level tertinggi akhir-akhir ini.

Selain itu, penyebab lainnya tampaknya berkaitan dengan perpindahan dana ke pasar saham China yang sedang mendapatkan sentimen positif dari kebijakan pelonggaran dan stimulus pemerintah.

Indeks saham China mencatat kenaikan harian terbesar dalam 16 tahun, didorong oleh stimulus besar dari Beijing, dengan indeks CSI300 melonjak 8,5 persen dan Shanghai Composite naik 8,1 persen pada Senin.

Kenaikan ini terjadi setelah serangkaian langkah stimulus yang dimulai pekan lalu untuk mendukung perekonomian yang melambat, dengan CSI300 mencatat kenaikan 25 persen dalam lima hari.

Stimulus dari Bank Sentral China (PBOC), termasuk program swap yang mempermudah pendanaan untuk membeli saham, memicu lonjakan tajam pada saham-saham yang sebelumnya terpuruk.

"Ini benar-benar perubahan besar, kebijakannya sangat intensif. Kami belum pernah melihat instruksi sejelas ini untuk menghentikan penurunan harga rumah dan mendukung pasar saham," kata Dickie Wong, direktur eksekutif riset di Kingston Securities.

"Banyak investor asing takut ketinggalan, investor ritel lokal terus bertanya apa yang harus mereka tambah, dan investor institusi bergegas ke pasar untuk mengejar. Arus masuk besar-besaran ini telah mendorong Indeks Hang Seng naik ke 21.000,” ujarnya. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest