
IDXChannel – Harga minyak mentah dunia melemah tipis pada Senin (30/9/2024), seiring lemahnya permintaan dari China dan kekhawatiran akan peningkatan pasokan mengimbangi kecemasan atas konflik di Timur Tengah.
Menurut data pasar, kontrak berjangka (futures) minyak Brent turun 0,2 persen menjadi USD71,7 per barel pada Senin, menutup penurunan 8 persen sepanjang September.

Sementara, minyak mentah WTI untuk pengiriman November ditutup terkoreksi tipis sebesar USD0,01 menjadi USD68,17 per barel.
Penurunan ini terjadi setelah China melaporkan, sektor manufakturnya terus melambat pada September, membatasi permintaan dari importir minyak terbesar dunia meskipun ada langkah-langkah stimulus yang diumumkan oleh bank sentral negara tersebut pekan lalu.

Peningkatan pasokan dari Libya, setelah dua pemerintah negara tersebut menyelesaikan sengketa mengenai pengelolaan bank sentral, dan tambahan barel yang akan memasuki pasar pada Desember ketika OPEC+ secara bertahap menghentikan pengurangan pasokan sebesar 2,2 juta barel per hari, juga menekan pasar.
“WTI kehilangan 4 persen nilainya pekan lalu, sementara Brent turun 3,4 persen. Penyebabnya adalah Arab Saudi dan kelompok produsen OPEC+. Sebagaimana pertama kali dilaporkan oleh Financial Times, kerajaan tersebut meninggalkan target harga tak resmi sebesar USD100 per barel untuk merebut kembali pangsa pasar yang adil baik dari produsen di luar kelompok maupun dari dalam,” kata PVM Oil Associates, dikutip MT Newswires, Senin (30/9).

PVM menambahkan, cara paling efisien untuk melakukan ini adalah tetap berpegang pada rencana untuk secara bertahap menghentikan pembatasan produksi sebesar 2,2 juta barel per hari selama satu tahun, dimulai pada Desember.
“Ini kemungkinan besar akan menghasilkan surplus pasokan pada 2025,” ujarnya.
Ancaman perang Timur Tengah yang meluas memberikan dukungan bagi harga minyak setelah Israel membunuh Hassan Nasrallah, pemimpin milisi Hezbollah, serta laporan bahwa negara tersebut merencanakan invasi darat ke Lebanon.
Kekhawatiran bahwa tindakan Israel akan menarik Iran ke dalam konflik ini meningkatkan risiko geopolitik, namun dampaknya terhadap pasar belum jelas.
“Kami menduga beberapa pelaku pasar minyak akan mengabaikan eskalasi ini karena belum ada gangguan fisik besar pada pasokan, dan Iran belum menunjukkan minat untuk terlibat dalam konflik yang telah berlangsung hampir setahun ini,” kata Helima Croft, Kepala Strategi Komoditas Global dan Riset MENA di RBC Capital Markets. (Aldo Fernando)
作者:01/10/2024 07:12 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo
加载失败()