
IDXChannel - Saham PT Sona Topas Tourism Industry Tbk (SONA) bakal masuk papan pemantauan khusus secara efektif pada 14 Oktober 2024. Langkah ini dilakukan usai saham SONA terkena suspensi selama lebih dari satu hari perdagangan.
Pada semester I-2024, pendapatan SONA mencapai Rp375 miliar, tumbuh 20 persen secara tahunan. Sementara laba bersih tercatat Rp7 miliar, berbalik dari posisi rugi di semester I-2023 sebesar Rp11 miliar.

Pendapatan terbesar SONA ditopang segmen free duty shop lewat merek WHSmith dan DFS di atas 50 persen, diikuti oleh segmen retail & convenience goods dan sisanya yang paling kecil berasal dari tour & travel.
Presiden Direktur Sona Topas, Wong Budi Setiawan mengatakan, perseroan mengelola 32 gerai. Dia menyebut, kinerja SONA sempat tertekan saat pandemi Covid-19, terutama untuk toko perseroan di bandara di Jakarta dan Bali.

Kondisi tersebut bahkan memaksa perusahaan menutup operasional toko Bali Galleria sehingga sebagian karyawan terkena PHK. Hal itu dilakukan perusahaan karena secara umum, toko bebas bea belum pulih total meski pandemi sudah lewat.
"Perseroan berharap langkah (penutupan) tersebut dapat mengurangi kerugian perseroan," katanya lewat surat yang dikutip Jumat (11/10/2024).
Tapi, dia yakin prospek bisnis SONA membaik ke depan seiring kenaikan perjalanan udara, terutama turis mancanegara. Saat ini, perseroan juga aktif mengikuti tender di berbagai wilayah dan bandara untuk melakukan ekspansi gerai.
"Termasuk di antaranya membuka opsi ekspansi di luar bandara seperti stasiun kereta, halte MRT, dan lain-lain," ujar dia.
Pada tahun ini, kata Wong, Sona Topas telah membuka lima gerai di Bandara Internasional Lombok dan tiga gerai di Bandara Hang Nadim Batam. Ke depan, perseoran akan berupaya meningkatkan pendapatan sekaligus melakukan efisiensi pada biaya agar margin laba bisa meningkat.
(Rahmat Fiansyah)
作者:11/10/2024 19:40 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()