
IDXChannel – Saham emiten tambang emas naik di awal perdagangan Senin (14/10/2024), seiring pasar masih optimistis terhadap kinerja logam mulia ke depan.
Berdasarkan data pasar, pukul 10.12 WIB, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menguat 2,46 persen, saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tumbuh 2,24 persen, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) terangkat 1,80 persen.

Kemudian, saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menghijau 1,46 persen, PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) 1,37 persen, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) tumbuh 0,79 persen, dan PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) mendaki 0,76 persen.
Emas menghadapi sejumlah hambatan sepanjang pekan lalu tanpa dukungan berita atau data positif.

Menurut data Kitco, emas spot (XAU/USD) memulai pekan lalu di sekitar USD2.652 per troy ons sebelum turun ke level support USD2.640 pada Minggu malam.
Pada Senin pagi, harga sempat menyentuh di bawah USD2.660, yang menjadi level tertinggi beberapa hari berikutnya. Setelah menguji ulang support di USD2.640 beberapa kali, emas akhirnya menembusnya pada pukul 22:00.

Selasa pagi, harga spot melonjak dari USD2.632 ke USD2.650, tetapi mengalami penurunan terbesar pekan lalu, jatuh ke USD2.609 hanya dalam dua jam.
Setelah mencapai level terendah mingguan di atas USD2.609, emas berfluktuasi antara USD2.606 dan USD2.620, menunggu rilis risalah FOMC pada Rabu sore.
Meskipun risalah menunjukkan keraguan di kalangan anggota Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed), emas bertahan dan perlahan naik. Kamis, berita inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan menambah volatilitas, tetapi mendorong emas naik hingga menyentuh di atas USD2.645.
Setelah rilis data indeks harga produsen (PPI) AS yang sesuai ekspektasi, emas mencatatkan level tertinggi mingguan baru di USD2.661,47 per troy ons pada Jumat siang.
Secara umum, harga emas sideways selama pekan lalu, hanya naik 0,13 persen dalam sepekan.
Proyeksi Pekan Ini
Dalam survei Kitco News Weekly Gold, hanya sebagian kecil pakar industri yang memperkirakan kenaikan harga pekan ini, sementara mayoritas investor ritel tetap optimis, meskipun mengalami penurunan untuk tiga pekan berturut-turut.
"Emas bertahan di puncak kisaran penurunan yang saya perkirakan, menemukan support di dekat USD2.600," ujar Direktur Pelaksana di Bannockburn Global Forex Marc Chandler.
"Harga melonjak ke atas USD2.650 setelah rilis PPI AS. Tetapi saya pikir itu adalah puncaknya, dan kita bisa melihat pengujian ulang di area USD2.600, bahkan mungkin ke USD2.580.
Analis Pasar Senior di Barchart.com Darin Newsom berpendapat, emas masih akan mengalami kenaikan.
"Investor cenderung terus mengalihkan investasi ke emas sebagai pasar safe-haven," katanya.
Namun, Kepala Strategi Pasar di SIA Wealth Management Colin Cieszynski mengatakan, "Saya netral terhadap emas [pekan ini]. Setelah kenaikan besar, emas stabil di kisaran USD2.600-USD2.700, dan tanpa adanya data ekonomi penting, [pekan ini] kemungkinan akan tenang untuk emas."
Beberapa analis lain, seperti James Stanley dari Forex.com, dan Adam Button dari Forexlive.com, juga menyatakan pandangan serupa, menekankan ketahanan emas meskipun ada penguatan dolar AS dan imbal hasil Treasury yang naik.
Survei Kitco menunjukkan bahwa dari 15 analis yang berpartisipasi, hanya 47 persen yang memperkirakan kenaikan harga emas pekan ini, sementara mayoritas investor ritel tetap optimistis meskipun sedikit menurun.
Dengan data ekonomi yang relatif ringan pekan ini, investor akan memperhatikan data penjualan ritel AS dan keputusan kebijakan moneter Bank Sentral Eropa (ECB), sementara survei manufaktur Empire State dan klaim pengangguran mingguan AS juga akan menjadi fokus pasar. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.
作者:14/10/2024 10:21 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()