
IDXChannel – Perusahaan berbasis energi baru terbarukan (EBT) diperkirakan menjadi salah satu jenis emiten yang meramaikan pasar initial public offering (IPO) alias penawaran umum perdana saham di dalam negeri. Pasalnya, minat pasar terhadap sektor tersebut dinilai semakin besar.
Hal itu tercermin dari sejumlah perusahaan EBT yang melakukan IPO dalam lima tahun terakhir yakni PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN), PT Arkora Hydro Tbk (ARKO), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).

EY Indonesia Strategy and Transactions Partner, Reuben Tirtawidjaja mengatakan, meskipun jumlah IPO EBT mungkin tidak terlalu mengesankan, harga saham perusahaan-perusahaan tersebut telah meningkat setidaknya 30 persen pada 30 September 2024 sejak penawaran perdana. Hal itu menunjukkan tingginya minat investor.
“Mengingat komitmen Indonesia untuk mencapai emisi nol bersih pada 2060 dan antisipasi kebijakan yang menguntungkan dari pemerintahan baru terhadap industri energi terbarukan, diharapkan lebih banyak perusahaan energi terbarukan akan melakukan IPO di tahun-tahun mendatang,” kata Reuben dalam keterangan resminya, dikutip Senin (14/10).

Pasar IPO Indonesia sendiri mengalami perlambatan pada 3 kuartal pertama 2024. Tercatat ada 34 IPO yang berhasil mengumpulkan total USD300 juta. Kinerja itu jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencatat 66 IPO dan menghasilkan total USD3,3 miliar.
Selain itu, perolehan dana IPO Indonesia pada kuartal III-2024 juga lebih rendah dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia yang sebesar USD1,4 miliar dan Thailand yang sebesar USD0,6 miliar.

作者:14/10/2024 16:14 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()