
IDXChannel – Saham emiten produsen emas kembali naik pada perdagangan Selasa (15/10/2024), seiring harga emas yang masih berada dalam momentum positif.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.45 WIB, saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) meningkat 10,95 persen, PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) tumbuh 2,22 persen, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mendaki 1,85 persen.

Selanjutnya, saham PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) terapresiasi 1,35 persen dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) terangkat 0,40 persen.
Sementara, UNTR dan ANTM masing-masing terkoreksi 0,19 persen dan 2,15 persen. Saham HRTA tercatat stagnan.

Harga emas stabil di awal sesi Asia, naik tipis 0,07 persen ke USD2.650,62 per troy ons per pukul 09.40 WIB, rebound dari koreksi sehari sebelumnya, didukung oleh ketegangan geopolitik di kawasan tersebut.
Pada Senin, China melakukan latihan militer sepanjang hari di sekitar Taiwan, mengirimkan jumlah pesawat militer terbanyak dan untuk pertama kalinya mengerahkan penjaga pantai untuk mengepung pulau tersebut.

Analis pasar senior di XS.com Rania Gule, dikutip Dow Jones Newswires, Selasa (15/10), menjelaskan, ketegangan antara China dan Taiwan menjadi faktor utama yang mendorong permintaan emas saat ini, terutama seiring meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Sebelumnya, harga emas dunia terkoreksi 0,32 persen pada perdagangan Senin (14/10) di tengah minim katalis dan penguatan indeks dolar Amerika Serikat (AS).
Sementara, indeks dolar (DXY) menguat 0,29 persen, penguatan untuk kali keempat beruntun.
Bursa saham AS alias Wall Street menguat, dengan indeks berjangka S&P 500 mencatat rekor tertinggi pada Senin (14/10).
Menurut analis Kitco Jim Wyckoff, Senin (14/10), hal tersebut juga menjadi tekanan bagi logam mulia karena berkurangnya minat terhadap aset safe haven serta dari perspektif persaingan dengan kelas aset lain.
Data ekonomi China per September yang dirilis Senin dan akhir pekan kembali mengecewakan, menjadi sentimen negatif bagi logam mulia dari sisi permintaan.
Data perdagangan lebih lemah dari perkiraan. Inflasi konsumen melambat dan deflasi di kalangan produsen berlanjut. Indeks harga konsumen September naik 0,4 persen year-on-year (yoy), sementara indeks harga produsen turun 2,8 persen secara tahunan.
Ekspor China pada September naik 2,4 persen dan impor naik 0,3 persen—keduanya di bawah ekspektasi pasar.
Menteri Keuangan China pada Sabtu pekan lalu menyampaikan rencana stimulus ekonomi, tetapi pasar kecewa karena kurangnya rincian. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.
作者:15/10/2024 09:53 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo
加载失败()