Saham Grup Bakrie ENRG-BUMI Cs Lanjutkan Reli

avatar
· 阅读量 54
Saham Grup Bakrie ENRG-BUMI Cs Lanjutkan Reli
Saham Grup Bakrie ENRG-BUMI Cs Lanjutkan Reli. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Saham emiten Grup Bakrie kembali menguat pada perdagangan Rabu (23/10/2024), seiring adanya sejumlah katalis positif.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.04 WIB, saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) memimpin kenaikan 16,41 persen, mencatatkan reli 3 hari beruntun.

Baca Juga:
Saham Grup Bakrie ENRG-BUMI Cs Lanjutkan Reli Saham BRMS Cs Masih Melaju saat Harga Emas Tak Henti Cetak Rekor

Kabar terbaru, dalam keterbukaan pada 14 Oktober 2024, Energi Mega Persada Tbk atau EMP melalui anak usahanya, PT EMP Energi Jaya (EEJ), telah menandatangani Perjanjian Jual Beli pada 10 Oktober 2024 dengan Energy World Corporation Ltd (EWC) dan Ventures Holdings Pty Ltd (VH).

Hal tersebut terkait akuisisi saham di Energy Equity Holdings Pty Ltd (EEH) dan Epic Sulawesi Gas Pty Ltd (ESG).

Baca Juga:
Saham Grup Bakrie ENRG-BUMI Cs Lanjutkan Reli Saham Migas Ramai-Ramai Naik, ENRG Melesat 15 Persen

Transaksi ini akan membuat EMP menguasai 100% partisipasi interes di KKS Sengkang setelah penyelesaian pada 31 Oktober 2024.

KKS Sengkang memiliki kontrak dengan PT PLN (Persero) dan berproduksi sekitar 50 juta kaki kubik gas per hari, dengan cadangan gas terbukti sekitar 380 miliar kaki kubik.

Baca Juga:
Saham Grup Bakrie ENRG-BUMI Cs Lanjutkan Reli Manajemen Bank Panin (PNBN) Buka Suara soal Rumor Akuisisi

EMP berharap akuisisi ini akan mendorong peningkatan cadangan gas melalui kegiatan pemboran dan memulai produksi dari lapangan Wasambo.

Selain ENRG, saham BNBR juga mendaki 9,76 persen, BUMI 3,55 persen, ALII 1,44 persen.

Sementara, saham kontraktor pertambangan PT Darma Henwa Tbk (DEWA) terimbas aksi ambil untung (profit taking) dengan minus 2,75 persen, setelah naik 4 hari beruntun.

Dalam sepekan, saham DEWA melesat 37,66 persen.

Menurut pelaku pasar, saat ini sejumlah katalis positif menjadi pendorong pergerakan saham DEWA, termasuk potensi turnaround di tengah pinjaman sindikasi Rp2,6 triliun dari sejumlah bank, yang akan digunakan untuk membeli aset baru demi mendukung rencana ekspansi.

Teranyar, manajemen DEWA menyatakan kepada BEI, dalam surat pada Senin (21/10/2024), pihaknya tidak mengetahui informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai saham perusahaan atau keputusan investasi, sebagaimana diatur oleh Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31/POJK.04/2015 terkait keterbukaan informasi.

Selain itu, perusahaan belum memiliki rencana tindakan korporasi dalam waktu dekat.

Namun, kata manajemen, DEWA berencana untuk melakukan konversi utang kepada PT Madhani Talatah Nusantara (MTN) dan PT Andehesti Tungkas Pratama (ATP) melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement pada waktu yang tepat, dengan tetap memperhatikan regulasi yang berlaku.

Sementara itu, kata manajemen, pemegang saham utama DEWA, yaitu Zurich Assets International Ltd. dan Goldwave Capital Ltd., juga belum memiliki rencana aksi korporasi terkait kepemilikan saham mereka di perusahaan.

Saham emiten tambang emas PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) stagnan setelah menguat 4 hari berturut-turut.

Saat ini, saham BRMS sudah meningkat 32,17 persen dalam sepekan dan melonjak 90,91 persen dalam sebulan belakangan di tengah harga emas dunia yang kembali menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa (all-time high/ATH).

Menurut laporan terbaru Algo Research pada 20 Oktober 2024, kenaikan harga signifikan saham BRMS diperkirakan didorong oleh ekspektasi masuknya BRMS ke indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI).

MSCI, penyedia indeks global yang digunakan oleh investor institusi, meninjau saham secara kuartalan.

“Menurut diskusi kami dengan analis sell-side, terdapat kemungkinan besar bahwa BRMS dapat masuk ke dalam indeks MSCI pada November 2024,” kata Algo Research.

Algo Research berpendapat, jika BRMS masuk indeks ini pada November 2024, diperkirakan akan ada aliran pembelian besar dari investor pasif, seperti exchange traded fund (ETF).

Saat ini, kapitalisasi pasar BRMS mencapai Rp48 triliun dengan float publik 52 persen.

Pada harga saham Rp400 per saham, kata Algo Research, kapitalisasi pasar free float akan memenuhi syarat inklusi MSCI.

Sementara, pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai, selain dari sentimen melesatnya harga emas, BRMS—dan juga sektor tambang secara umum—mendapat katalis dari stimulus yang dikeluarkan pemerintah China untuk mendongkrak ekonomi terbesar kedua dunia tersebut.

“Investor berasumsi bahwa katalis ini akan meningkatkan permintaan dari China. Seperti yang kita ketahui, Indonesia memiliki porsi ekspor komoditas terbesar ke China,” ujar Michael saat dihubungi IDXChannel.com, Selasa (1/10/2024) lalu.

Sementara itu, kata Yeoh, selain didukung oleh katalis yang dapat mendorong kenaikan harga komoditas, BUMI juga berencana melakukan aksi korporasi demi memperbaiki posisi keuangan perseroan.

“Yang di mana jika ini terjadi [kuasi reorganisasi], ada potensi BUMI bisa memberikan dividen di tahun depan,” ujarnya.

Per definisi, kuasi reorganisasi adalah prosedur akuntansi untuk merestrukturisasi ekuitas dengan mengeliminasi saldo laba negatif.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava menanggapi pertanyaan terkait kelanjutan kuasi reorganisasi—yang sempat tertunda di tengah tahun ini—dengan mengatakan, pada 1 Oktober 2024, "Mari kita tunggu laporan keuangan FY24 [tahun fiskal 2024] yang diaudit. Setelah itu, kita akan melihat apakah kami memenuhi kriteria OJK [soal kuasi reorganisasi]." (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar


回复 0
  • tradingContest
登录
使用 Google 账号登录
使用 Apple 账号登录
使用手机号登录
or
邮箱地址
密码
忘记密码?
没有账户? 注册