Bursa Asia Cenderung Menguat Jelang Akhir Pekan

IDXChannel – Bursa saham Asia condong menguat pada perdagangan Jumat (25/10/2024) pagi, di tengah kenaikan Wall Street Amerika Serikat (AS).

Menurut data pasar, pukul 09.31 WIB, Hang Seng Hong Kong menguat 0,85 persen, Shanghai Composite naik 0,29 persen, KOSPI Korea Selatan terangkat 0,18 persen, ASX 200 Australia tumbuh 0,27 persen.

Baca Juga:

CUAN Anggarkan Capex Rp6,2 Triliun, Mayoritas untuk PTRO

Berbeda, Straits Times Index Singapura terkoreksi 0,30 persen, sedangkan Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,97 persen ke bawah 37.771.

Indeks Nikkei diperkirakan akan mencatat kerugian mingguan yang tajam menjelang pemilihan umum (pemilu) Jepang akhir pekan ini, di mana koalisi pemerintah mungkin kehilangan mayoritas di parlemen.

Baca Juga:

Laba Permata Bank (BNLI) Naik 30 Persen Jadi Rp2,8 Triliun di Kuartal III-2024

Menurut Trading Economics, Jumat (25/10), pasar juga bersiap menghadapi gelombang laporan laba perusahaan yang diperkirakan akan meningkat dalam beberapa pekan ke depan.

Sementara itu, data menunjukkan, inflasi inti Tokyo, indikator utama tren harga nasional, melambat ke level terendah dalam enam bulan di angka 1,8 persen pada Oktober, lebih rendah dari target Bank of Japan sebesar 2 persen.

Baca Juga:

BNGA-TOWR Gelar RUPSLB Hari Ini, Dividen HEXA Cair

Wall Street Menguat

Nasdaq Composite dan S&P 500 ditutup menguat pada Kamis, didorong oleh lonjakan saham Tesla pasca-laporan laba, sementara Dow Jones Industrial Average mengalami penurunan.

Nasdaq yang didominasi sektor teknologi naik 0,8 persen ke 18.415,5, sedangkan S&P 500 terkerek 0,2 persen ke 5.809,9. Dow turun 0,3 persen ke 42.374,4.

Dalam berita perusahaan, saham Tesla melonjak hampir 22 persen, menjadi kinerja terbaik di S&P 500 dan Nasdaq.

Menurut MT Newswires, pada Rabu malam waktu AS, produsen kendaraan listrik ini melaporkan kenaikan laba kuartal III-2024 yang tak terduga dibandingkan tahun sebelumnya, meskipun pendapatannya tidak memenuhi ekspektasi Wall Street.

Perusahaan mengungkapkan, mereka memperkirakan pertumbuhan sedikit dalam pengiriman kendaraan tahun ini, dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya yang memperkirakan volume kendaraan mungkin akan jauh lebih rendah secara tahunan.

Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun turun tiga basis poin menjadi 4,21 persen, sementara suku bunga dua tahun turun satu basis poin menjadi 4,08 persen.

Penjualan rumah baru di AS naik lebih dari yang diharapkan bulan lalu, sementara harga median secara nasional meningkat baik secara bulanan maupun tahunan, menurut data pemerintah.

"Penjualan di wilayah Selatan tidak terpengaruh secara signifikan oleh Badai Helene," kata Oxford Economics.

Output sektor swasta AS meningkat pada Oktober, sementara prospek setahun ke depan mencapai titik tertinggi dalam 29 bulan, menurut indeks manajer pembelian cepat S&P Global.

"Perusahaan berharap lingkungan pasca-pemilu yang lebih stabil lebih kondusif untuk pertumbuhan," ujar Kepala Ekonom Bisnis di S&P Global Market Intelligence Chris Williamson.

"Ini terutama terjadi di sektor manufaktur, di mana pabrik-pabrik berharap bahwa kondisi produksi dan penjualan yang lemah saat ini akan berbalik setelah ketidakpastian yang disebabkan oleh lingkungan politik mereda."

Aplikasi mingguan untuk asuransi pengangguran di AS menurun pekan lalu, sedangkan klaim lanjutan naik ke titik tertinggi sejak November 2021, menurut data pemerintah.

Aktivitas manufaktur di wilayah Midwest AS membaik meskipun masih berada dalam wilayah kontraksi, berdasarkan data dari Federal Reserve Bank of Kansas City. (Aldo Fernando)