Pendapatan Impack Pratama (IMPC) Capai Rp2,4 Triliun, Naik 15 Persen hingga September 2024

IDXChannel -  PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) membukukan pendapatan selama 9 bulan 2024 sebesar Rp2,4 triliun, naik 15,7 persen dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp2,1 triliun. 

Adapun pendapatan selama kuartal III-2024 mencapai Rp981 miliar atau naik 40,8 persen dari kuartal III-2023 senilai Rp697 miliar. 

Baca Juga:

Pendapatan PTBA Naik Jadi Rp30,66 Triliun di Kuartal III-2024 saat Harga Batu Bara Turun

Di tengah perlemahan ekonomi yang berkelanjutan, Perseroan tetap mampu mencetak laba bersih sebesar Rp397 miliar pada periode sembilan bulan 2024. 

“Pencapaian sembilan bulan kami masih on-track dengan target 2024. Laba Bersih sudah melampaui Rp70 miliar dari target Rp550 miliar,” ujar Direktur Utama Haryanto Tjiptdodihardjo dalam rilis Kamis (31/10/2024).

Baca Juga:

Bisnis Fiber Jadi Andalan baru, Pendapatan Mitratel (MTEL) Tembus Rp6,818 Triliun

Dalam rangka melebarkan sayap atap Alderon ke mancanegara, Perseroan telah telah memulai produksi atap Alderon RS di pabrik Perseroan di Johor, Malaysia. Manajemen pun optimistis dapat memperkuat pangsa pasar atap Alderon di negara-negara ASEAN. 

Sementara itu, Distribution Center terbaru yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat telah beroperasi di pertengahan September lalu dan diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan penjualan dan efisiensi rantai pasok.

Baca Juga:

Digitalisasi Dorong Pendapatan Operasional BBNI

"Integrasi bisnis hijau dari daur ulang limbah plastik ke dalam anak perusahaan baru yang bernama PT Sirkular Karya Indonesia (SKI) akan 

difokuskan dalam rencana lima tahun pertama, untuk menjadikannya sebagai salah satu pilar utama dalam mendorong pertumbuhan perusahaan," katanya.

Baca Juga:

ELIT Optimistis Realisasikan Target Pendapatan Rp400 Miliar di 2024

SKI dan IMPC, bekerja sama dengan mitra, melaksanakan program pembersihkan pantai yang melibatkan para relawan di Pantai Teluk Labuan, Pandeglang. Program ini merupakan proyek pembuka SKI dalam mengolah sampah plastik bernilai rendah. 

"Kegiatan tersebut melibatkan komunitas lokal, termasuk para nelayan dan penduduk setempat, yang merupakan pemilik risiko dan secara langsung terdampak oleh kondisi lingkungan di wilayah tersebut," tuturnya.

Baca Juga:

BUMA (DOID) Raih Kontrak dari Anak Usaha BYAN, Potensi Pendapatan Rp107,8 Triliun

Melalui partisipasi aktif para peserta, inisiatif ini tidak hanya meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, 

namun juga menggerakan hati para relawan untuk terus berpartisipasi secara aktif. 

Limbah plastik yang terkumpul tidak berakhir di tempat pembuangan sampah (TPS/TPA) melainkan dikirim dan diolah kembali di pabrik SKI di Karawang untuk menjadi komposit bahan bangunan yang tahan lama.

(kunthi fahmar sandy)