
IDXChannel – Bursa saham Asia bergerak variatif pada perdagangan Kamis (31/10/2024) pagi, di tengah memerahnya bursa Amerika Serikat (AS) atau Wall Street.
Indeks saham Nikkei Jepang (NI225) turun 0,41 persen pada pukul 09.33 WIB.

Di Korea Selatan, Kospi (KOSPI) merosot 0,93 persen. Korea Utara memicu ketegangan regional dengan uji coba rudal balistik antarbenua yang ditembakkan ke laut di lepas pantai timur negara tertutup itu pada Kamis.
Sementara, ASX 200 Autralia juga terkoreksi, yakni sebesar 0,61 persen.

Berbeda, Indeks Hang Seng Hong Kong (HSI) naik 0,65 persen dan Shanghai Composite Index terapresiasi 0,61 persen.
Investor masih menantikan kejelasan lebih lanjut mengenai stimulus dari Beijing pekan depan saat pejabat berkumpul dalam kongres selama sepekan. Sementara itu, pasar di Taiwan ditutup akibat topan.

Yen berada di posisi dekat level terendah tiga bulan terhadap dolar AS, tertekan oleh ketidakstabilan politik setelah kekalahan koalisi yang berkuasa di Jepang dalam pemilu akhir pekan lalu, yang dapat memperlambat normalisasi kebijakan moneter.
Bank of Japan (BOJ) diperkirakan akan mengumumkan keputusan suku bunga pada Kamis tanpa ada perubahan kebijakan yang signifikan.
Secara lebih luas, dolar AS melemah setelah turun dari puncaknya dalam tiga bulan terhadap mata uang utama pada Rabu.
Pelaku pasar menunggu pekan penting yang mencakup data ketenagakerjaan non-pertanian AS pada Jumat, pemilihan presiden (pilpres) pada Selasa mendatang, dan keputusan kebijakan Federal Reserve (The Fed) pada Kamis depan.
Kontrak berjangka Nasdaq menunjukkan penurunan sebesar 0,45 persen setelah indeks di pasar reguler turun 0,56 persen semalam.
Indeks semikonduktor Philadelphia SE (SOX) anjlok 3,35 persen, dengan saham Advanced Micro Devices (AMD) turun lebih dari 10 persen menyusul perkiraan yang suram.
Indeks dolar AS (DXY) stabil di 104,15 setelah penurunan dari level tertinggi sejak 2 Agustus di 104,63 yang dicapai pada Selasa.
Dolar AS naik tipis 0,05 persen menjadi 153,48 yen (USDJPY), mendekati level tertinggi minggu ini di 153,885 yen, level yang terakhir kali terlihat pada 31 Juli.
BOJ belum menentukan waktu pengumuman kebijakan. Gubernur BOJ Kazuo Ueda menyampaikan di Washington pekan lalu, bank sentral tersebut masih memiliki waktu untuk mempertimbangkan risiko ekonomi sebelum memutuskan kenaikan suku bunga selanjutnya.
"Situasi politik Jepang yang kacau menjadi berkah bagi spekulan mata uang," kata Kepala Strategi Desk Jepang di Mizuho Securities Shoki Omori.
Namun, katanya, faktor penentu lebih berada di sisi dolar.
"Jika AS melihat data yang bervariasi, volatilitas pasangan mata uang ini bisa meningkat. Data ketenagakerjaan non-pertanian akan mengubah pandangan jika hasilnya berbeda dari konsensus."
Indeks pengeluaran konsumsi pribadi, yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed, juga akan dirilis pada Kamis.
Sementara itu, dalam masa akhir pemilu presiden AS, jajak pendapat menunjukkan kandidat dari Partai Republik Donald Trump dan Demokrat Kamala Harris bersaing ketat, meskipun pasar keuangan dan beberapa platform taruhan cenderung pada kemenangan Trump. (Aldo Fernando)
作者:31/10/2024 09:45 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()