
IDXChannel – Bursa saham Asia cenderung melemah dalam perdagangan Jumat (1/11/2024) pagi, seiring Wall Street memerah di tengah imbal hasil Treasury mendekati level tertinggi dalam tiga bulan terakhir.
Berdasarkan data pasar, pukul 09.41 WIB, indeks saham Asia-Pasifik terluas dari MSCI di luar Jepang turun 0,3 persen dan melemah 1,9 persen untuk pekan ini.

Indeks Nikkei di Tokyo, Jepang, merosot 2,26 persen karena penguatan yen membayangi prospek bagi eksportir Jepang.
Yen bertahan di 152,06 per dolar, setelah menguat sekitar 1 persen semalam karena komentar yang kurang dovish dari Gubernur Bank of Japan (BOJ) Kazuo Ueda, yang membuka peluang kenaikan suku bunga pada akhir 2024.

Indeks Straits Times Singapura juga terkoreksi 0,38 persen, ASX 200 Australia tergerus 0,92 persen, dan KOSPI Korea Selatan turun 0,18 persen.
Berbeda, indeks saham bluechip China menguat tipis 0,1 persen, sementara indeks Hang Seng di Hong Kong naik 0,4 persen dan Shanghai Composite terkerek 0,61 persen.

Ini setelah survei swasta menunjukkan aktivitas pabrik di China kembali tumbuh pada Oktober.
Saat ini, investor menunggu data tenaga kerja AS, meskipun pemangkasan suku bunga pekan depan telah diprediksi secara luas.
Pelaku pasar menantikan laporan nonfarm payrolls (NFP) AS pada Jumat, yang datang sebelum pemilihan presiden AS pada hari Selasa dan pertemuan kebijakan Federal Reserve (The Fed) sehari setelahnya.
Setelah aksi jual besar di Wall Street semalam, kontrak berjangka Nasdaq naik 0,3 persen berkat kenaikan 5,3 persen saham Amazon setelah perdagangan ditutup.
Raksasa teknologi itu melaporkan keuntungan kuartal ketiga yang melebihi perkiraan Wall Street, didorong oleh penjualan ritel yang menguntungkan.
Pada perdagangan saham AS di Wall Street sebelumnya, saham Meta Platforms, pemilik Facebook, turun 4 persen dan Microsoft melemah 6 persen, meskipun kedua perusahaan mengalahkan perkiraan pendapatan.
Investor khawatir bahwa pertumbuhan kecerdasan buatan (AI) dapat menekan keuntungan perusahaan tersebut.
Kecuali ada kejutan besar dalam laporan nonfarm payrolls (NFP) AS, pemangkasan suku bunga sebesar seperempat poin oleh The Fed sudah diprediksi sebesar 94 persen setelah data menunjukkan konsumsi AS tetap kuat dan indikator inflasi mengarah pada tekanan harga yang mereda.
Para ekonom memperkirakan ekonomi AS menambah 113.000 pekerjaan di Oktober, meskipun risikonya cenderung naik karena survei sektor swasta menunjukkan peningkatan pekerjaan yang kuat dan klaim pengangguran lebih rendah dari yang diharapkan.
Akan tetapi, Goldman Sachs memperkirakan hanya ada 95.000 pekerjaan baru di Oktober, sementara TD Securities memperkirakan hanya kenaikan sebanyak 70.000.
"Kombinasi badai dan pemogokan Boeing menjadi faktor utama di bulan Oktober, dan kami memperkirakan kombinasi guncangan ini akan sangat mendistorsi angka pekerjaan bulan ini,” kata para analis di TD Securities dalam sebuah catatan.
“Di balik semua ini, data frekuensi tinggi sudah menunjukkan Oktober mengalami penurunan laju perekrutan dibandingkan September," tutur para analis tersebut. (Aldo Fernando)
作者:01/11/2024 09:58 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo
加载失败()