
IDXChannel - PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) baru saja merilis Laporan Keuangan (LK) Perseroan untuk periode hingga September 2024 lalu.
Sebagaimana dirilis pada Kamis (31/10/2024) lalu, dalam LK tersebut nampak bahwa nilai penjualan PYFA dalam sembilan bulan pertama 2024 mencapai Rp1,16 triliun.

Capaian tersebut terhitung tumbuh hingga 123 persen dibanding realisasi penjualan pada periode sama di 2023 lalu, yang masih sebesar Rp520,47 miliar.
"Pertumbuhan terutama didorong oleh peningkatan penjualan bisnis farmasi serta kontribusi dari akuisisi Probiotec di Australia yang selesai pada bulan Juni tahun ini," ujar Direktur Keuangan PYFA, Yenfrino Gunadi, dalam keterangan resminya, Kamis (31/10/2024).

Tak hanya itu, pendapatan sebelum pajak, bunga, dan depresiasi (EBITDA) Perseroan juga mengalami kenaikan signifikan, mencapai Rp89,61 miliar, meningkat 60 persen dari Rp56,12 miliar pada periode sama tahun lalu.
Meski begitu, Perseroan melaporkan kerugian bersih sebesar Rp214,27 miliar untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2024, yang sebagian besar disebabkan oleh biaya one-time terkait aksi korporasi dan akuisisi Probiotec, serta biaya lainnya termasuk depresiasi aset.

"PYFA merupakan satu-satunya perusahaan farmasi Indonesia yang berhasil mengakuisisi dan melebarkan sayap bisnis farmasi ke luar negeri. Ini tentu memberikan dampak positif bagi perusahaan secara finansial dan market size serta ikut memajukan industri kesehatan Indonesia melalui akses yang lebih luas ke teknologi, inovasi, serta kesempatan untuk bermitra dengan pemain farmasi global," ujar Yenfrino.
Menurut Yenfrino, pihaknya menargetkan penjualan mencapai Rp3 triliun pada 2025, dengan didukung oleh konsolidasi penuh dari Probiotec serta pertumbuhan organik, terutama di sektor rumah sakit, dan inisiatif strategis lain, seperti peluncuran layanan Contract Development and Manufacturing Organization (CDMO) di Indonesia.
"Kami sangat optimistis PYFA akan terus bertumbuh di tahun mendatang dengan beberapa inisiatif dan proyek kolaborasi baik yang sudah kita kerjakan seperti bisnis CDMO maupun yang sedang kami rencanakan tidak hanya di pasar Indonesia tetapi juga di Australia dan negara-negara Asia Tenggara lain," ujar Yenfrino.
Total aset Pyridam Farma per 30 September 2024 mencapai Rp5,89 triliun, naik 3,9x dari Rp1,52 triliun pada 31 Desember 2023.
(taufan sukma)
作者:01/11/2024 13:45 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo
加载失败()