
IDXChannel - PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mencatat penurunan kinerja pada bottom-line hingga sembilan bulan pertama tahun 2024. Meski begitu, pendapatan BUMN telekomunikasi itu masih tumbuh meskipun tipis.
Hingga 30 September 2024, pendapatan TLKM mencapai Rp112,2 triliun, tumbuh 0,9 persen secara tahunan. Sementara itu, laba bersih perseroan turun 5,1 persen menjadi Rp18,6 triliun.
Analis BRI Danareksa Sekuritas, Niko Margaronis mengatakan, kinerja TLKM dipengaruhi kondisi makro ekonomi nasional. Hal tersebut ditandai dengan penurunan pada Avarage Revenue Per User (ARPU) perseroan.
"TLKM berkomitmen memenuhi panduan kinerja tahun penuh 2024 dengan pertumbuhan pendapatan low single digit, dan kami melihat panduan tersebut on-the-track dengan potensi kinerja kuat di kuartal IV-2024 dan secara musiman di kuartal I-2025," katanya lewat riset yang dikutip Rabu (6/11/2024).
Dalam sembilan bulan pertama ini, TLKM juga hanya menyerap 50 persen belanja modal dari target. Niko melihat Telkom akan menggenjot sisa belanja modal pada akhir tahun.
Apalagi, kata dia, manajemen kembali menegaskan rencana peluncuran platfom Fixed Mobile Convergence (FMC) Billing yang terintegrasi akan tetap dieksekusi pada kuartal IV-2024. Strategi baru Telkom ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pelanggan dalam menggunakan data.
Harga saham TLKM terus tertekan belakangan ini. Dalam sebulan terakhir, harga sahamnya turun sebesar 9 persen ke Rp2.670 sementara sejak awal tahun anjlok sekitar 30 persen.
Niko mempertahankan rating BELI pada saham TLKM dengan target harga yang sama sebesar Rp4.250 per saham. Target harga tersebut mengindikasikan potensi kenaikan (upside) hingga 54 persen.
(Rahmat Fiansyah)
作者:06/11/2024 15:05 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()