
IDXChannel - Harga emas dunia memantul pada Kamis (7/11/2024), setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,5-4,75 persen, sesuai perkiraan pasar.
Berdasarkan data pasar, emas spot (XAU/USD) menguat 1,79 persen ke USD2.706,84 per troy ons pada Kamis.

The Fed tidak memberikan banyak panduan terkait arah kebijakan moneternya di masa mendatang, hanya mencatat bahwa ekonomi terus tumbuh dengan kecepatan yang solid.
"Komite berupaya mencapai tingkat lapangan kerja maksimal dan inflasi sebesar 2 persen dalam jangka panjang. Komite menilai risiko terhadap pencapaian sasaran lapangan kerja dan inflasi cukup seimbang,” demikian pernyataan The Fed dalam keputusan kebijakan moneter mereka, dikutip Kitco, Kamis (7/11).

“Prospek ekonomi masih belum pasti, dan Komite terus memantau risiko di kedua sisi dari mandat ganda.”
Senior Market Analyst di Pepperstone, Michael Brown, mengatakan, pernyataan The Fed hampir identik dengan pernyataan sebelumnya.

Dia menambahkan, tidak ada indikasi perubahan dalam siklus pemotongan suku bunga The Fed.
"Secara keseluruhan, keputusan ini tidak banyak mengubah pandangan kebijakan secara material, meskipun para pelaku pasar kini akan menanti konferensi pers Ketua Powell untuk mendapatkan petunjuk lebih jelas terkait laju pemotongan suku bunga berikutnya," ujar Brown dalam catatannya, dikutip Kitco, Kamis (7/11).
"Perkiraan dasar saya tetap bahwa Komite akan terus melakukan pemotongan sebesar 25 basis poin di setiap pertemuan, hingga mencapai suku bunga netral sekitar 3 persen pada musim panas mendatang. Namun, sejak pemilu, risiko terkait jalur ini semakin berimbang."
Harga emas sempat turun 3 persen pada Rabu setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden (pilpres) AS memperkuat dolar dan mendorong investor melepas posisi logam mulia tersebut sebagai aset safe haven.
Para trader kini memperkirakan emas akan kembali mengalami momentum kenaikan, dengan faktor risiko seperti pemerintahan baru dan ketegangan di Timur Tengah menciptakan ketidakpastian dan permintaan untuk aset safe haven.
"Latar belakang makro kemungkinan akan tetap mendukung logam mulia ini karena suku bunga menurun dan diversifikasi cadangan devisa berlanjut di tengah ketegangan geopolitik," kata ING, dilansir dari Dow Jones Newswires, Kamis (7/11).
"Permintaan aset safe haven ditambah dengan taruhan bullish dari hedge funds—yang mendekati level tertinggi empat tahun, dengan kepemilikan ETF berbasis emas mencatat kenaikan untuk bulan kelima berturut-turut pada Oktober—membuat reli harga emas tampaknya belum akan berakhir,” ujar ING. (Aldo Fernando)
作者:08/11/2024 07:08 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo
加载失败()