Bursa Asia Melemah di Awal Pekan, Pasar Cermati Data China

avatar
· 阅读量 48
Bursa Asia Melemah di Awal Pekan, Pasar Cermati Data China
Bursa Asia Melemah di Awal Pekan, Pasar Cermati Data China. (Foto: Reuters)

IDXChannel – Bursa saham Asia terkoreksi di awal pekan, Senin (11/11/2024) pagi, seiring pelaku pasar merespons data dari China dan ringkasan kebijakan moneter bank sentral Jepang.

Berdasarkan data pasar, pukul 09.36 WIB, indeks Nikkei 225 turun 0,39 persen, mengalami fluktuasi setelah ringkasan rapat kebijakan Bank of Japan (BOJ) pada Oktober mengungkap perbedaan pandangan di antara para pembuat kebijakan mengenai waktu kenaikan suku bunga mendatang.

Baca Juga:
Bursa Asia Melemah di Awal Pekan, Pasar Cermati Data China Debut Perdana, Saham DAAZ Langsung Melesat 25 Persen

Beberapa anggota mengkhawatirkan ketidakpastian ekonomi global dan meningkatnya volatilitas pasar, khususnya terkait dengan yen.

Meski ada kekhawatiran tersebut, BOJ tetap memperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan menjadi 1 persen pada paruh kedua tahun fiskal 2025.

Baca Juga:
Bursa Asia Melemah di Awal Pekan, Pasar Cermati Data China Harga Emas Antam (ANTM) Awal Pekan Masih Enggan Beranjak dari Rp1.517.000 per Gram

Soal berita korporat, saham Sony Group di Jepang terapresiasi 6,3 persen setelah melaporkan laba kuartal kedua yang lebih tinggi dari perkiraan, sebagian didorong oleh kinerja kuat dari bisnis gimnya.

Fujikura dan Furukawa Electric juga mencatat kenaikan, masing-masing menguat 7,5 persen dan 13 persen setelah hasil kuartalan yang positif.

Baca Juga:
Bursa Asia Melemah di Awal Pekan, Pasar Cermati Data China IHSG Dibuka Koreksi ke 7.259, Saham GOTO-BUKA Paling Cuan

Sebaliknya, saham Nissan Motors turun 4,6 persen setelah perusahaan menurunkan proyeksi penjualan tahunan.

Selain Nikkei, saham China dan Hong Kong dibuka melemah pada Senin setelah paket bantuan utang pemerintah daerah dari Beijing dianggap tidak memenuhi ekspektasi investor.

Indeks CSI300 blue-chip China turun hampir 1 persen di pembukaan, sementara Indeks Komposit Shanghai turun 0,6 persen. Indeks Hang Seng di Hong Kong jatuh lebih dari 2 persen.

China meluncurkan paket utang sebesar CNY10 triliun (USD1,4 triliun) setelah penutupan pasar pada Jumat pekan lalu untuk meredakan tekanan pembiayaan pemerintah daerah dan menstabilkan pertumbuhan ekonomi yang lesu. Namun, paket tersebut tidak mencakup stimulus langsung.

Investor tampak kecewa dan khawatir bahwa upaya tersebut mungkin belum cukup untuk mencegah ketegangan baru dalam hubungan dagang China-Amerika Serikat (AS), terutama karena Presiden terpilih AS, Donald Trump, berjanji akan menerapkan tarif 60 persen pada impor barang China ketika ia kembali ke Gedung Putih.

Sementara itu, angka inflasi China untuk Oktober berada di bawah perkiraan, memunculkan kekhawatiran tentang pemulihan ekonomi terbesar kedua di dunia ini.

Tingkat inflasi di China turun menjadi 0,3 persen, lebih rendah dari perkiraan 0,4 persen dan juga lebih rendah dibandingkan 0,4 persen pada September.

Menurut data dari LSEG, inflasi turun untuk bulan kedua berturut-turut dan mencapai level terendah dalam empat bulan terakhir.

Pada Senin, China memulai perayaan Single's Day — setara dengan Black Friday di negara tersebut.

Dalam catatan yang dirilis pada Jumat pekan lalu, Kepala Ekonom ING Asia Robert Carnell menyebutkan, Single's Day akan menunjukkan bagaimana konsumsi di China berkembang. (Aldo Fernando)

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest