
IDXChannel – Bursa Asia melemah pada perdagangan Kamis (14/11/2024), di tengah Wall Street ditutup bervariasi.
Berdasarkan data pasar, pukul 09.12 WIB, Indeks Nikkei 225 Jepang terkoreksi 0,10 persen di tengah depresiasi yen ke level terendah dalam 3 bulan terakhir.

Saat ini, investor menantikan rilis PDB kuartal III-2024 yang dapat memberikan wawasan lebih jauh soal prospek ekonomi Jepang.
Indeks Hang Seng Hong Kong juga terkoreksi, yakni sebesar 0,70 persen, sedangkan Shanghai Composite Index melemah 0,21 persen.

Kemudian, indeks Straits Times Singapura merosot 0,21 persen.
Berbeda, indeks KOSPI Korea Selatan naik 0,70 persen dan ASX 200 Australia tumbuh 0,38 persen.

Wall Street Beragam
Indeks saham acuan AS alias Wall Street ditutup bervariasi pada Rabu, di tengah respons pasar terhadap data inflasi konsumen terbaru dan pernyataan para pejabat Federal Reserve (The Fed).
Dow Jones Industrial Average naik 0,1 persen menjadi 43.958,2, sedangkan Nasdaq Composite turun 0,3 persen ke 19.230,7.
S&P 500 ditutup nyaris tanpa perubahan di 5.985,4. Sektor konsumen non-primer memimpin penguatan, sementara layanan komunikasi mengalami penurunan terbesar.
Data pemerintah menunjukkan inflasi konsumen AS pada Oktober meningkat sesuai proyeksi Wall Street.
Inflasi inti, yang mengecualikan komponen makanan dan energi yang volatil, tetap stabil di 0,3 persen pada Oktober dibandingkan dengan September. Secara tahunan, inflasi inti tercatat di 3,3 persen.
"Inflasi terus tinggi dengan sedikit perbaikan pada ukuran inti sejak Juni," kata perusahaan broker saham Stifel dalam catatan kepada klien, dikutip MT Newswires, Rabu (13/11).
Kemungkinan bank sentral Paman Sam akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin bulan depan naik menjadi sekitar 82 persen pada Rabu, dari 59 persen pada Selasa, menurut alat CME FedWatch.
Kemungkinan sisanya menunjukkan suku bunga akan tetap tidak berubah.
Pekan lalu, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, setelah sebelumnya menurunkan 50 basis poin pada September.
Data resmi harga produsen AS untuk Oktober dijadwalkan rilis pada Kamis.
Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun naik 1,8 basis poin menjadi 4,45 persen, sedangkan tenor dua tahun turun enam basis poin menjadi 4,28 persen.
Presiden The Fed Dallas Lorie Logan dan Presiden The Fed St. Louis Alberto Musalem dalam pernyataan terpisah mengatakan bahwa FOMC perlu berhati-hati dalam memangkas suku bunga di tengah risiko inflasi yang tinggi.
Sementara itu, Presiden Fed Kansas City Jeff Schmid mengatakan bahwa meskipun FOMC perlu melonggarkan kebijakan, "masih harus dilihat seberapa jauh suku bunga akan turun atau di mana suku bunga akhirnya akan stabil." (Aldo Fernando)
作者:14/11/2024 09:27 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()