Dukung Peran Penting Inovasi Keuangan, OJK Gelar The 2nd OJK International Research Forum 2024

avatar
· 阅读量 115

Pasardana.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen untuk terus mendorong peran penting inovasi keuangan dalam mewujudkan masa depan sektor keuangan Indonesia yang inklusif dan tumbuh berkelanjutan. 

Demikian disampaikan Deputi Komisioner Sumber Daya Manusia dan Sistem Informasi OJK, Irnal Fiscallutfi dalam pembukaan kegiatan the 2nd OJK International Research Forum (IRF) 2024 yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, Senin (18/11). 

“Inovasi keuangan mengambil peran penting dalam memperluas layanan keuangan dan meningkatkan inklusi keuangan, yang diharapkan dapat memberikan peluang bagi lembaga keuangan untuk memasuki pasar yang lebih luas dalam menyalurkan dana kepada nasabah yang unbanked dan underbanked,” kata Irnal dalam keterangan tertulis, Selasa (19/11). 

Dalam kegiatan yang bertema “Driving Financial Innovations to Enhance a Better Financial Life” tersebut, Irnal mengungkapkan, bahwa sektor keuangan telah mengalami perkembangan teknologi yang pesat, bahkan lebih jauh telah mengadopsi artificial intelligence (AI) untuk meningkatkan efisiensi, seperti melayani pelanggan, menilai kelayakan kredit, dan mendeteksi kemungkinan gagal bayar. 

Meskipun begitu, Irnal menegaskan, bahwa penggunaan artificial intelligence juga menghadirkan tantangan dan risiko yang memerlukan mitigasi ke depan, seperti keamanan data dan siber, ancaman terhadap tenaga kerja, dan masalah akurasi dan akuntabilitas dari otomatisasi pengambilan keputusan. 

“Penting untuk kita mempertanyakan kembali ‘seberapa pintar AI?’ Karena pada akhirnya AI tetaplah sebuah mesin yang terbatas pada algoritma dan data, yang berarti peran manusia masih sangat dibutuhkan” terang Irnal. 

Ditambahkan, untuk meminimalisir risiko tersebut, beberapa hal yang perlu dikembangkan antara lain menguatkan keamanan data dan siber, menavigasi lanskap teknologi yang kompleks, memperjelas kerangka regulasi, meningkatkan kepercayaan publik, dan melakukan edukasi dan literasi keuangan. 

Dalam kesempatan yang sama, Kepala OJK Institute, Agus Sugiarto mengingatkan, bahwa meskipun inovasi keuangan berpotensi memperluas akses ke layanan keuangan, penting untuk memastikan bahwa masyarakat rentan tidak semakin tertinggal. 

“Menjembatani kesenjangan digital dan menyediakan pendidikan literasi keuangan merupakan kunci untuk mencapai inovasi keuangan yang inklusif,” jelas Agus. 

Salah satu upaya untuk mendukung pengembangan inovasi keuangan tersebut adalah melalui kegiatan the 2nd OJK International Research Forum yang menghadirkan para pakar dan praktisi sebagai narasumber dari berbagai negara dengan harapan dapat menjadi forum pertukaran wawasan mengenai riset-riset frontier dan best practices dalam pengembangan inovasi keuangan sehingga cita-cita untuk membangun industri jasa keuangan yang inovatif, inklusif, dan berdaya saing global dapat terwujud. 

“Dengan komitmen dan semangat kolaborasi yang kuat antar pelaku industri, regulator, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya, kita memiliki peluang untuk mendorong perubahan positif, tidak hanya memajukan sektor keuangan tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan sosial,” tambah Agus.

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest