Harga Minyak Terkoreksi, Tingginya Pasokan Redam Efek Ketegangan Geopolitik

avatar
· 阅读量 37
Harga Minyak Terkoreksi, Tingginya Pasokan Redam Efek Ketegangan Geopolitik
Harga Minyak Terkoreksi, Tingginya Pasokan Redam Efek Ketegangan Geopolitik. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Harga minyak mentah ditutup melemah pada Rabu (20/11/2024), seiring ketegangan geopolitik tidak mampu menutupi lemahnya permintaan dan tingginya pasokan.

Minyak WTI untuk pengiriman Desember turun USD0,52 menjadi USD68,87 per barel.

Baca Juga:
Harga Minyak Terkoreksi, Tingginya Pasokan Redam Efek Ketegangan Geopolitik Dua Cagub DKI Kompak Mau Pemprov Jual Saham Bir Delta (DLTA)

Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman Januari, yang menjadi acuan global, terkoreksi USD0,54 ke USD72,77 per barel. 

Menurut laporan BBC, Rusia meningkatkan kekhawatiran global dengan mengubah kebijakan terkait penggunaan senjata nuklir. Langkah ini diambil setelah pemerintahan Biden mengizinkan Ukraina menggunakan misil untuk menyerang wilayah Rusia.

Baca Juga:
Harga Minyak Terkoreksi, Tingginya Pasokan Redam Efek Ketegangan Geopolitik Dana Pinjaman Dibawa Kabur, Anak Usaha KoinWorks Rugi Rp365 Miliar

Kebijakan tersebut menganggap serangan dari negara non-nuklir yang didukung negara bersenjata nuklir sebagai serangan bersama. Usulan ini pertama kali diajukan oleh Presiden Vladimir Putin pada September dan disetujui pada Selasa. 

Menurut PVM Oil Associates, “Pemimpin Rusia meningkatkan kecemasan global dengan merevisi doktrin senjata nuklir dan menurunkan ambang batas penggunaannya.”

Baca Juga:
Harga Minyak Terkoreksi, Tingginya Pasokan Redam Efek Ketegangan Geopolitik Wall Street Ditutup Beragam, Pasar Menanti Petunjuk The Fed

“Putin disebut bersedia menyetujui gencatan senjata jika diinisiasi oleh Trump tanpa konsesi teritorial dan dengan syarat Ukraina tidak bergabung dengan NATO.” 

Dalam survei mingguan, Energy Information Administration (EIA) melaporkan bahwa persediaan minyak mentah AS naik 0,5 juta barel pekan lalu, lebih rendah dari estimasi konsensus yang memperkirakan kenaikan 0,8 juta barel.

Angka ini juga jauh di bawah survei American Petroleum Institute (API) pada Selasa yang memperkirakan kenaikan sebesar 4,75 juta barel.

Namun, kenaikan ini tetap menunjukkan pasokan melimpah, didukung oleh lemahnya permintaan dari China serta meningkatnya produksi di Belahan Barat yang mengimbangi pengurangan kuota OPEC+. 

"Harga minyak mentah terus diperdagangkan tanpa arah yang jelas, dengan pasokan global yang melimpah, permintaan yang lesu, serta ketegangan di Timur Tengah dan Ukraina membuat harga tetap tertekan untuk saat ini,” kata Saxo Bank, dikutip MT Newswires, Rabu (20/11).

Pandangan lainnya datang dari Senior Energy Trader di CIBC Private Wealth US, Rebecca Babin, yang menyebut, “pasar sedang mendaur ulang narasi sambil mencoba memahami dampak dari pemerintahan Trump."

Dia menjelaskan, risiko yang lebih tinggi di Ukraina diimbangi oleh situasi di Iran, data ekonomi yang lebih baik dari China bertemu dengan data AS yang lebih lemah.

“Ada tarik-menarik di pasar, tetapi bias jangka menengah tetap bearish, dan reli harga lebih mungkin dijual daripada dibeli. Tema utama adalah pasar terlihat kelebihan pasokan pada 2025, dan perlu upaya besar untuk mengubah situasi itu,” katanya. (Aldo Fernando)

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest