Harga Emas Menguat Didukung Pelemahan Dolar dan Imbal Hasil Obligasi AS

IDXChannel - Harga emas naik pada Rabu (27/11/2024) seiring pelemahan dolar dan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS), menyusul rilis data ekonomi menjelang libur Thanksgiving, termasuk laporan inflasi utama.

Menurut data pasar, emas spot (XAU/USD) terapresiasi 0,11 persen ke level USD2.635,90 per troy ons.

Baca Juga:

Wall Street Ditutup Turun, Tiga Indeks Utama Tertekan Jelang Thanksgiving

Menurut Saxo Bank, kenaikan harga emas untuk hari kedua beruntun didorong oleh dukungan teiknal di sekitar level USD2.600.

"Meskipun aksi harga (price action) yang fluktuatif menunjukkan potensi puncak jangka pendek akibat aksi ambil untung, kondisi makroekonomi dan geopolitik yang menantang membuka peluang kenaikan lebih lanjut tahun depan," kata Saxo Bank, dikutip MT Newswires, Rabu (27/11).

Baca Juga:

MCOL-PNGO Cum Dividen Hari Ini, ADRO Masuk Ex Date

Klaim pengangguran awal di AS minggu lalu naik sebesar 213.000, sesuai dengan pekan sebelumnya dan sedikit di bawah ekspektasi 215.000 klaim.

Sementara itu, revisi awal pertumbuhan PDB kuartal ketiga tetap di 2,8 persen, sesuai laporan awal Biro Analisis Ekonomi.

Baca Juga:

Beli Saham Perseroan di Harga Bawah, Presdir AMMN Rogoh Dana Rp13,58 Miliar

Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS per Oktober, yang menjadi acuan inflasi Federal Reserve (The Fed), naik 2,3 persen secara tahunan, sesuai dengan ekspektasi tetapi meningkat dari 2,1 persen pada bulan sebelumnya.

Dolar AS melemah tajam setelah data ini, dengan indeks ICE dolar terakhir turun 1,05 poin menjadi 105,96.

Imbal hasil obligasi AS juga turun, di mana obligasi dua tahun tercatat di 4,215 persen, terkoreksi 4,3 basis poin, dan obligasi 10 tahun melemah 7,3 poin ke 4,237 persen.

Analis SP Angel juga mencatat, emas pulih dari penurunan tajam pada perdagangan Senin.

“Investor ETF biasanya mengalihkan dana ke emas saat imbal hasil turun,” kata SP Angel, dikutip Dow Jones Newswires, Rabu (27/11).

Namun, korelasi tradisional antara emas dan imbal hasil cenderung melemah karena pasar juga memperhatikan pembelian bank sentral untuk diversifikasi cadangan devisa mereka.

Di sisi lain, kata SP Angel, seperti disinggung di atas, kenaikan emas sedikit tertahan setelah versi inti dari indikator inflasi tahunan pilihan The Fed meningkat, yang memungkinkan kemungkinan jeda dalam penurunan suku bunga.

Suku bunga yang lebih tinggi biasanya mengurangi daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Lebih lanjut, impor bersih emas China melalui Hong Kong pada Oktober mengalami penurunan dibandingkan September dan turun 43 persen secara tahunan. (Aldo Fernando)