Empat Saham Bank Raksasa Kompak Rebound, BMRI Naik 3 Persen

avatar
· 阅读量 61
Empat Saham Bank Raksasa Kompak Rebound, BMRI Naik 3 Persen
Empat Saham Bank Raksasa Kompak Rebound, BMRI Naik 3 Persen. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Empat saham bank raksasa serentak rebound pada Selasa (3/12/2024), pulih dari koreksi sehari sebelumnya.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.55 WIB, saham bank BUMN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) meningkat 3,75 persen, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) tumbuh 1,70 persen, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) terapresiasi 1,44 persen.

Baca Juga:
Empat Saham Bank Raksasa Kompak Rebound, BMRI Naik 3 Persen Harga Emas Antam (ANTM) Naik Lagi, Satu Gram Dijual Rp1.514.000

Tidak ketinggalan, saham bank milik Grup Djarum PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mendaki 2,05 persen.

Saham-saham tersebut terimbas oleh aksi jual yang dilakukan oleh investor asing sejak September-Oktober 2024.

Baca Juga:
Empat Saham Bank Raksasa Kompak Rebound, BMRI Naik 3 Persen Saham ADRO Lanjutkan Momentum Pemulihan, Naik 2 Persen

Dampak Pemerintahan Baru AS

Menurut pemaparan para bankir dari bank pelat merah dalam rapat dengan DPR, Rabu (13/11) lalu, pertumbuhan ekonomi dan investasi portofolio Indonesia berpotensi terganggu jika kebijakan presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump memicu perang dagang global.

Baca Juga:
Empat Saham Bank Raksasa Kompak Rebound, BMRI Naik 3 Persen Bursa Asia Menguat, Tersengat Kenaikan di Wall Street AS

Direktur Utama BRI, Sunarso, menyatakan perang dagang AS-China dapat mengurangi pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 0,2 persen tahun depan, bahkan lebih jika negara lain turut membalas.

"Kita harus berhati-hati jika AS menjadi protektif dan China merespons dengan perang dagang. Dampaknya cukup signifikan bagi kita," ujarnya, dikutip Reuters, 13 November 2024.

BRI sebelumnya memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 4,9–5,2 persen pada 2025, tetapi angka ini bisa turun menjadi 4,6–4,9 persen jika perang dagang meluas.

Sementara, Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menambahkan, perang dagang dapat memengaruhi harga komoditas global, yang sangat bergantung pada permintaan China.

Sebagai eksportir besar minyak kelapa sawit, batu bara, nikel, timah, dan karet, Indonesia berisiko terkena dampak langsung.

Lebih lanjut, Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, menyebut, kebijakan Trump dapat membatasi pelonggaran suku bunga Bank Sentral AS Federal Reserve (The Fed).

"Tekanan likuiditas ini signifikan terhadap rencana ekspansi kami," katanya.

Indonesia biasanya menerima arus modal masuk ketika The Fed melonggarkan kebijakan moneter, karena investor mencari imbal hasil yang lebih tinggi di pasar negara berkembang.

Namun, dalam masa ketidakpastian, investor cenderung mengurangi risiko, sehingga memicu aliran modal keluar dari negara-negara seperti Indonesia.

Prospek Bank Raksasa

Meskipun dalam jangka pendek saham-saham perbankan utama masih mengalami guncangan, efek kekhawatiran investor, terutama asing, terhadap kebijakan presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump nantinya, emiten tersebut dinilai masih memiliki prospek yang cerah ke depannya.

Laporan kinerja kuartal III-2024 dari sejumlah bank yang dipantau DBS Group Research menunjukkan hasil yang umumnya sesuai ekspektasi.

Menurut riset DBS yang terbit pada 4 November 2024, BBRI sedikit mengungguli perkiraan analis berkat pemulihan kinerja keuangan yang lebih tinggi dari yang diharapkan.

Analis DBS menjelaskan, pertumbuhan laba perbankan di kuartal III-2024 didorong oleh peningkatan penyaluran kredit yang kuat, meski dihadapkan pada tekanan biaya dana (cost of funds/CoF).

Beberapa bank juga berhasil menjaga biaya kredit pada level yang rendah. DBS memperkirakan tren positif ini akan berlanjut pada kuartal IV-2024, seiring dengan proyeksi pertumbuhan kredit yang kuat.

Sementara, analis CGS International menilai, bank-bank besar relatif stabil karena tren kualitas aset membaik sejak titik terendah pada kuartal II-2024.

Saat ini, kata analis CGS International, bank-bank besar menikmati pertumbuhan kredit yang kuat dan/atau Net Interest Margin (NIM) yang tetap tangguh meskipun ada penurunan suku bunga oleh bank sentral.

Dengan demikian, laba bank utama diperkirakan tetap stabil pada kuartal IV-2024. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest