Harga Minyak Menguat 2 Persen, Pasar Berharap pada Permintaan China

avatar
· 阅读量 59
Harga Minyak Menguat 2 Persen, Pasar Berharap pada Permintaan China
Harga Minyak Menguat 2 Persen, Pasar Berharap pada Permintaan China. (Foto: Reuters)

IDXChannel – Harga minyak mentah menguat pada Rabu (11/12/2024) seiring keputusan China pada Senin (9/12) untuk melonggarkan kebijakan moneter terus mendukung komoditas ini.

Sementara OPEC menurunkan perkiraan permintaan untuk 2024 dan 2025, dan sebuah laporan menunjukkan penurunan cadangan minyak AS.

Baca Juga:
Harga Minyak Menguat 2 Persen, Pasar Berharap pada Permintaan China Waspada Koreksi IHSG Hari Ini, Buy Saham BBNI hingga WIKA

Berdasarkan data pasar, kontrak berjangka (futures) minyak jenis Brent meningkat 1,84 persen ke USD73,52 per barel, melanjutkan kenaikan 2 hari sebelumnya.

Setali tiga uang, futures WTI naik signifikan 2,48 persen ke level USD70,29 per barel.

Baca Juga:
Harga Minyak Menguat 2 Persen, Pasar Berharap pada Permintaan China TOTO-MLBI Transfer Dividen Interim Ratusan Miliar Rupiah Hari Ini

Dalam Laporan Pasar Minyak Bulanan yang dirilis pada hari Rabu, OPEC kembali menurunkan perkiraan pertumbuhan permintaan untuk tahun 2024 dan 2025.

Kartel ini memangkas outlook tahun ini sebesar 210.000 barel per hari menjadi 1,6 juta barel per hari, sambil menurunkan perkiraan 2025 sebesar 90.000 barel per hari menjadi 1,4 juta barel per hari.

Baca Juga:
Harga Minyak Menguat 2 Persen, Pasar Berharap pada Permintaan China SSIA Optimistis Capai Target Pendapatan Rp6 Triliun di 2024

Laporan tersebut memperkirakan permintaan di negara maju hanya akan naik 100.000 barel per hari tahun depan, dengan 1,3 juta barel per hari permintaan baru berasal dari negara-negara berkembang.

Dalam survei mingguan, Badan Informasi Energi (EIA) melaporkan cadangan minyak komersial AS turun 1,4 juta barel pada pekan lalu, sementara perkiraan konsensus dari analis yang disurvei Oilprice.com memperkirakan penurunan 1,23 juta barel.

Sentimen pesimistis masih tertutup oleh keputusan China pada hari Senin untuk melonggarkan kebijakan moneter untuk pertama kalinya dalam 14 tahun.

Langkah ini diambil menjelang Konferensi Kerja Ekonomi Pusat, dengan tujuan merangsang perekonomian yang tengah berjuang menghadapi konsumsi lesu dan tekanan deflasi.

Importir minyak nomor satu ini merupakan sumber terbesar pertumbuhan permintaan hingga tahun ini.

Para trader pun berharap langkah-langkah stimulus akan menghidupkan kembali minat China akan minyak, bahkan saat presiden terpilih AS Donald Trump berjanji akan memberlakukan tarif berat pada ekspor China ke Negeri Paman Sam.

"Apa pun langkah yang mungkin muncul dari Konferensi Kerja Ekonomi Pusat, dan ada kepercayaan atau ketakutan yang semakin berkembang bahwa ini akan menjadi acara yang tidak bermakna, mereka tidak mungkin mengalahkan narasi tarif,” kata PVM Oil Associates.

“Bermain-main dengan suku bunga sekehendaknya, kecuali PBoC/Konferensi/Partai Komunis menghasilkan sesuatu selain bantuan sisi pasokan seperti yang dilakukan sepanjang tahun, tidak ada alasan untuk percaya bahwa kelesuan China tidak akan berlanjut.” (Aldo Fernando)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest