
IDXChannel - Bursa saham Asia bergerak variatif pada Selasa (17/12/2024) di tengah Nasdaq membukukan rekor baru di bursa Amerika Serikat (AS) alias Wall Street.
Berdasarkan data pasar, pukul 09.53 WIB, Nikkei 225 Jepang tumbuh 0,33 persen dan Topix Jepang terkerek 0,01 persen. Kemudian, CSI 300 China menguat 0,53 persen, dan ASX 200 Australia terapresiasi 0,86 persen.

Berbeda, Shanghai Composite terkoreksi 0,31 persen, Hang Seng melorot 0,58 persen, dan KOSPI Korea Selatan tergerus 0,76 persen. Demikian pula, STI Singapura memerah 0,35 persen.
Wall Street Beragam, Nasdaq Rekor

Nasdaq mencetak rekor penutupan tertinggi pada Senin waktu AS, sementara S&P 500 juga mendaki saat investor mencerna data ekonomi terbaru sambil menantikan pengumuman kebijakan terakhir Federal Reserve (The Fed) tahun ini.
Pengumuman ini akan menjadi panduan untuk menentukan arah suku bunga ke depannya.

Pasar hampir sepenuhnya memperkirakan akan terjadi penurunan suku bunga pada akhir pertemuan kebijakan The Fed pada Rabu, dengan kemungkinan sebesar 95,4 persen untuk penurunan sebesar 25 basis poin (bps), menurut alat FedWatch CME.
“Mungkin pasar sedikit oversold minggu lalu, dan dengan kemungkinan hampir 100 persen bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada Rabu, satu-satunya pertanyaan yang tersisa adalah jenis retorika atau panduan apa yang akan diterima investor,” kata kepala strategi investasi CFRA Research di New York, Sam Stovall.
“Penurunan ini kemungkinan bersifat hawkish, artinya mereka akan menurunkan suku bunga tetapi tetap menekankan ketergantungan pada data. Akibatnya, penurunan suku bunga tahun depan mungkin lebih sedikit daripada yang diantisipasi.”
Dari sisi ekonomi, S&P Global melaporkan bahwa flash PMI manufaktur turun ke 48,3 bulan ini, di bawah proyeksi ekonom yang disurvei Reuters sebesar 49,8 dan angka November sebesar 49,7.
Selain itu, indeks produksi pabrik mencapai level terendah sejak Mei 2020, di tengah prospek tarif yang lebih tinggi akan meningkatkan biaya bahan baku impor tahun depan.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 110,58 poin, atau 0,25 persen, ke 43.717,48. S&P 500 terketrk 22,99 poin, atau 0,38 persen, ke 6.074,08. Nasdaq Composite menguat 247,17 poin, atau 1,24 persen, ke 20.173,89.
S&P 500 mengakhiri tren kenaikan tiga minggu berturut-turut di pekan lalu, dan Dow juga melemah, sementara Nasdaq mencatat kenaikan empat pekan beruntun.
Dow kini telah mencatat penurunan selama delapan sesi berturut-turut, menjadikannya periode penurunan harian terpanjang sejak Juni 2018. (Aldo Fernando)
作者:17/12/2024 10:03 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()