Harga Emas Dunia Terkoreksi Jelang Rapat The Fed

IDXChannel - Harga emas melemah pada Selasa (17/12/2024), seiring stabilnya nilai dolar Amerika Serikat (AS) menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve (The Fed) pada Rabu waktu setempat.

Data penjualan ritel AS untuk November yang lebih baik dari perkiraan juga turut membebani pergerakan harga emas.

Baca Juga:

Telkom (TLKM) Sediakan Infrastruktur Kabel Optik untuk MyRepublic

Menurut data pasar, emas spot (XAU/USD) turun 0,23 persen ke USD2.646,60 per troy ons.

Melansir MT Newswires, Selasa (17/12), Federal Open Market Committee (FOMC) diperkirakan mengakhiri pertemuan dua harinya pada Rabu sore waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia dengan memutuskan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin.

Baca Juga:

Wall Street Ditutup Turun, Dow Jones Melemah 9 Hari Beruntun

Indikasi terbaru dari solidnya ekonomi AS muncul pada Selasa, ketika Biro Sensus melaporkan bahwa penjualan ritel naik 0,7 persen pada November dibandingkan bulan sebelumnya, atau setara dengan laju tahunan 3,8 persen.

Angka ini melampaui perkiraan konsensus sebesar kenaikan 0,5 persen menurut Marketwatch.

Baca Juga:

IHSG Masih Dibayangi Tekanan Jual, Dekati Level Psikologis 7.000

Namun, jika tidak memperhitungkan penjualan bensin dan kendaraan, peningkatan hanya 0,2 persen, sedikit di bawah ekspektasi kenaikan 0,3 persen.

Permintaan emas juga cenderung terbatas oleh kekhawatiran akan stagflasi di AS, di mana potensi perlambatan pasar tenaga kerja bertemu dengan inflasi yang lebih tinggi, sehingga membatasi ruang bagi The Fed untuk memangkas suku bunga lebih lanjut.

Menurut analis pasar senior di Oanda, Kelvin Wong, emas saat ini kemungkinan berada dalam fase konsolidasi setelah mencapai rekor tertinggi USD2.716 per troy ons pada 31 Oktober, berdasarkan grafik harian.

Namun, Wong mencatat risiko koreksi multi-pekan masih ada, dengan kemungkinan pengujian rata-rata pergerakan 200 hari (MA-200) sebagai level kunci.

Jika emas menembus support jangka menengah di USD2.537 per troy ons, tren koreksi dapat berlanjut menuju area support berikutnya di kisaran USD2.415 hingga USD2.484 per troy ons.

Sebaliknya, jika emas menembus level USD2.716 per troy ons, skenario koreksi ini dapat batal.

Nilai dolar AS tetap stabil setelah data tersebut, dengan indeks dolar ICE terakhir melemah tipis 0,01 poin menjadi 106,85.

Sementara itu, imbal hasil Treasury mengalami penurunan. Obligasi dua tahun AS terakhir tercatat memberikan imbal hasil 4,245 persen, turun 1,9 basis poin, sementara imbal hasil obligasi 10 tahun merosot 2,2 basis poin menjadi 4,383 persen. (Aldo Fernando)