Pasar Properti Tumbuh Berkat Masifnya Pengembangan Infrastruktur Transportasi

avatar
· 阅读量 100

Pasardana.id - CEO & Founder Pinhome, Dayu Dara Permata menyebutkan, bahwa permintaan pembelian rumah meningkat hingga 21 persen di berbagai wilayah.

Hal tersebut imbas dari adanya pengembangan infrastruktur transportasi yang begitu masif.

Berdasarkan Laporan Pasar Properti Residensial Indonesia Kuartal III 2024 yang dirilis oleh Pinhome, pembangunan sarana transportasi menjadi motor penggerak utama pertumbuhan dan perkembangan pasar properti di berbagai wilayah Indonesia.

Dari catatan dia, kenaikan pertumbuhan pasar properti tersebut terjadi di wilayah Jawa, Bali, Lampung, dan Kalimantan Timur dengan pembangunan Jalan Tol Solo-Yogya, proyek LRT Bali, dan perkembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi faktor pendorong utama.

“Pembangunan infrastruktur yang masif di Indonesia telah membuka akses dan meningkatkan konektivitas antar wilayah, yang pada gilirannya mendorong pertumbuhan pasar properti,” kata Dayu lewat keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu, (18/12).

Selain itu, pembangunan infrastruktur juga meningkatkan pertumbuhan total kesediaan rumah baru, seperti di Kabupaten Sidoarjo yang meningkat lebih dari tiga kali lipat dan Kabupaten Tangerang yang meningkat 34 persen.

Dia menyebut, hal ini didorong oleh pembangunan Flyover Djuanda di Sidoarjo dan proyek Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg-Balaraja (Kataraja) di Kabupaten Tangerang.

Tak melulu soal jual beli properti, Dayu menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur juga mempengaruhi sewa, misalnya pembangunan LRT yang mendorong permintaan sewa apartemen di Jakarta Utara dan Jakarta Timur naik hingga empat kali lipat didorong Proyek LRT Jakarta Fase 1B dan LRT Jabodebek.

Pihaknya juga merilis, bahwa selain pengaruh infrastruktur, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) maupun kredit pemilikan apartemen (KPA) mencatatkan pertumbuhan sebesar 9 persen pada kuartal III 2024.

Pembiayaan properti berbasis syariah juga tumbuh 13 persen, dengan lonjakan dua kali lipat pada skema bunga tetap 15 tahun, sementara KPR take over menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 26 persen.

Dayu menyatakan, bahwa permintaan properti di wilayah suburban meningkat dengan 85 persen transaksi pembiayaan pembelian properti di Jabodetabek berasal dari wilayah suburban.

Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan transportasi penghubung antarwilayah dapat mendorong permintaan properti di area penyangga.

“Inventori rumah seken juga tumbuh signifikan. Pertumbuhan total inventori rumah seken di Indonesia mencapai 33 persen pada kuartal III 2024. Wilayah Yogyakarta, tumbuh 62 persen, dan Sumatera Utara, tumbuh 46 persen, memimpin pertumbuhan ini, terutama didorong oleh inventori rumah dengan tipe lebih kecil,” ucapnya.

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest