FREN Buka Suara Soal Perhitungan Valuasi yang Dianggap Tak Adil

avatar
· 阅读量 75
FREN Buka Suara Soal Perhitungan Valuasi yang Dianggap Tak Adil
Saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) memiliki valuasi yang berbeda saat sebelum dan setelah rencana penggabungan alias merger. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) memiliki valuasi yang berbeda saat sebelum dan setelah rencana penggabungan alias merger. Pemegang saham publik menilai valuasi yang ditetapkan tidak adil karena saham FREN setelah konversi hanya dihargai Rp25 dengan asumsi nilai pasar Rp11,89 triliun.

Terkait hal itu, Sekretaris Perusahaan FREN, James Wawengkang menilai, perseroan telah menunjuk Kantor Jasa Penilai Publik Rengganis, Hamid & Rekan (RJR) untuk mengukur ekuitas FREN. Dalam penilaian itu, RHR mengadopsi pendekatan pasar dengan metode pedoman perusahaan publik dan pendekatan pendapatan arus kas didiskon (discounted cashflow method atau DCF).

Baca Juga:
FREN Buka Suara Soal Perhitungan Valuasi yang Dianggap Tak Adil Komisi XI DPR Sebut Skema Merger FREN-EXCL Bisa Gerus Kepercayaan Investor

"Setelah mempertimbangkan semua informasi yang relevan dan kondisi pasar yang berlaku, RHR berpendapat bahwa nilai pasar 100 persen ekuitas Smartfren per 30 September adalah Rp11,89 triliun," katanya lewat keterbukaan informasi, Selasa (24/12/2024).

Namun, RHR menggunakan metode perhitungan yang berbeda saat mengukur nilai gabungan antara FREN dan PT XL Axiata Tbk (EXCL). Dalam perhitungan tersebut, nilai gabungan pra-merger antara FREN dan EXCL mencapai Rp104 triliun, lebih tinggi dari perhitungan valuasi nilai pasar dan DCF.

Baca Juga:
FREN Buka Suara Soal Perhitungan Valuasi yang Dianggap Tak Adil Merger dengan EXCL, FREN Ungkap Alasan Jatuh Tempo Waran Dipercepat

James mengatakan, RHR memakai pendekatan Enterprise Value (EV) dalam mengukur valuasi gabungan FREN dan EXCL. Rumusnya nilai kapitalisasi pasar atau ekuitas dan jumlah utang dikurangi kas dan setara kas (utang bersih).

Dengan metode tersebut, EV EXCL tercatat Rp75 triliun dengan rincian nilai pasar Rp30,2 triliun dan utang bersih Rp44,8 triliun. Sementara EV FREN mencapai Rp29,1 triliun dengan rincian nilai pasar Rp11,9 triliun dan utang bersih Rp17,2 triliun. Dengan begitu, nilai EV keduanya Rp104 triliun.

Sebelumnya, pemegang saham dan waran FREN, Dopur Eduardus mempersoalkan penetapan valuasi saham FREN yang tak transparan dan merugikan pemegang saham minoritas. Valuasi FREN ditetapkan hanya Rp11,89 triliun, padahal ekuitas perseroan dalam laporan keuangan terakhir mencapai Rp21,73 triliun.

Sementara itu, pendapatan tahunan FREN Rp8,54 triliun. Padahal, valuasi EXCL dipatok Rp31,3 triliun dengan ekuitas yang lebih kecil daripada FREN.

Penetapan valuasi, kata Dopur, berdampak pada rasio konversi saham FREN dan EXCL yang setara 1:0,011. Rasio konversi tersebut dinilainya tidak adil karena saham FREN dihargai Rp24,95, jauh di bawah harga pasar sebelumnya di atas Rp50.

"Ini jauh di bawah harga rata-rata pasar sebelum pengumuman merger, yang seringkali lebih dari Rp50 bahkan mencapai Rp100 atau lebih. Investor yang membeli di harga tinggi akan menderita kerugian puluhan hingga delapan puluhan persen," katanya.

(Rahmat Fiansyah)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest