Asing Jual Saham Rp625 Miliar Jelang Natal, Berikut Deretan Saham yang Banyak Dilepas

IDXChannel - Investor asing tercatat melakukan jual bersih (net sell) sebesar Rp625,4 miliar di seluruh pasar. Aksi jual terjadi dalam dua hari terakhir perdagangan (23-24 Desember) sebelum Hari Raya Natal.

Asing menjual saham-saham berkapitalisasi besar pada pekan ini. Di antaranya PT Indah Kiat Pulp & Paper Corp Tbk (INKP), PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), serta duo perbankan besar, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

PT Indah Kiat Pulp & Paper Corp Tbk (INKP) menjadi saham dengan tekanan jual bersih asing terbesar, mencapai Rp262,1 miliar. Saham emiten kertas ini terkoreksi 1,10 persen dalam sehari, melanjutkan tren negatif dengan penurunan mingguan hingga 6,3 persen.

Posisi kedua ditempati PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS), yang masih masuk dalam daftar efek tidak dijamin bursa, mencatatkan aksi jual bersih Rp197,4 miliar. Sebagai catatan, saham NSSS masih melonjak 67 persen dalam setahun terakhir. 

PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) mencatat net sell sebesar Rp112,1 miliar. Kendati demikian, saham AADI mengalami kenaikan harian 1,60 persen ke level Rp7.725. Meski begitu dalam sepekan terakhir, saham ini terkoreksi cukup tajam hingga 16,5 persen. 

Duo Big Bank: BMRI dan BBCA dalam Tekanan

Dua raksasa perbankan, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), juga mengalami aksi jual bersih signifikan. BMRI mencatat net sell Rp102,2 miliar dengan harga saham terkoreksi 1,30 persen ke level Rp5.750. Dalam sepekan, saham BMRI turun hingga 5,3 persen.

Sementara itu, BBCA yang mencatat net sell Rp79,5 miliar hanya mengalami koreksi tipis 0,30 persen ke Rp9.750. Namun, dalam sepekan, saham bank swasta terbesar di Indonesia ini telah turun 3,5 persen.

Sebagai catatan, bursa saham libur selama Natal dan Cuti Bersama, sebelum akan buka kembali pada Jumat (27/12). Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,43 persen ke 7.065,74, terbebani oleh 312 saham yang turun.

(Rahmat Fiansyah)