
Kontraktor produsen mobil listrik BYD Jinjiang Group membantah tuduhan dari Otoritas Ketenagakerjaan Brazil terkait perbudakan para pekerjanya. Tuduhan tersebut muncul lantaran Otoritas menyelamatkan 163 pekerja di pabrik mobil BYD di Camari, Bahia, Brazil dari kondisi kerja yang mirip perbudakan.
Manajemen Jinjian membantah pegawainya telah diperbudak. Tuduhan tersebut dapat mencederai martabat dan perasaan masyarakat China.
"Diberi label 'diperbudak' tanpa alasan yang jelas telah membuat pekerja kami merasa martabat mereka telah dihina dan hak asasi manusia mereka dilanggar, yang sangat melukai martabat rakyat China. Kami telah menandatangani surat bersama yang mengungkapkan perasaan kami sebenarnya," kata Jinjiang melalui akun Weibo resminya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Manajemen juga menilai hal tersebut muncul lantaran terjadi kesalahpahaman penerjemahan dan perbedaan budaya yang menyebabkan situasi tersebut muncul. Sebagai bukti, perusahaan mengunggah video yang memperlihatkan sekelompok pekerja China yang membacakan surat yang telah ditandatangani bersama oleh para pekerja.
Isi surat tersebut, yakni bahwa 107 pekerja telah menyerahkan paspor mereka kepada perusahaan untuk membantu mengajukan permohonan sertifikat identitas sementara di Brazil. Pernyataan ini membantah tuduhan dari Otoritas Ketenagakerjaan Brazil yang menyebut paspor para pekerja telah ditahan oleh perusahaan.
"Kami sangat senang datang ke Camacari untuk bekerja. Kami telah mematuhi peraturan perundang-undangan dan bekerja keras selama periode tersebut dengan harapan pembangunan proyek kendaraan energi baru terbesar di Brasil dapat diselesaikan secepatnya," kata seorang pria Tionghoa yang tidak disebutkan namanya dalam video tersebut.
(rrd/rrd)作者:Retno Ayuningrum -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()