Saham Raja Roti (BRRC) dan Hero Global (HGII) Ditutup Menghijau Saat Debut Perdana

IDXChannel - Dua saham pendatang baru, PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC) dan PT Hero Global Investment Tbk (HGII) mencetak performa positif saat debut di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (9/1/2025).

Pada penutupan pasar, saham BRRC yang sempat bergerak volatil, terutama di sesi I akhirnya dikunci di batas auto reject atas (ARA) pada sesi II usai melesat 24,76 persen ke Rp262 per saham. 

Sepanjang perdagangan, saham produsen tepung roti ini ditransaksikan 4,3 juta lot senilai Rp110 miliar. Broker Valbury Sekuritas (CP) dan Mirae Asset Sekuritas (YP) mencatat transaksi beli bersih terbesar masing-masing Rp5,2 miliar dan Rp4,6 miliar. 

Selama proses penawaran (offering), emiten yang diboyong oleh NH Korindo Sekuritas (XA) ini mengalami kelebihan permintaan (oversubscription) sebanyak 72 kali. Dalam IPO tersebut, perseroan menawarkan 2,9 juta lot saham kepada publik di harga Rp210. Dengan demikian, Raja Roti memperoleh dana segar dari aksi korporasi ini mencapai Rp61,21 miliar.

“Seluruh perolehan dana akan kami gunakan untuk modal kerja. Dan kami akan fokus pada peningkatan penjualan dan perluasan jaringan pabrik,” kata Direktur Utama BRRC, Ari Sudarsono di Gedung BEI, Jakarta.

Sementara itu, saham HGII juga menghijau saat listing perdana di BEI. Bahkan, saham energi baru dan terbarukan (EBT) itu sempat ARA di menit-menit awal perdagangan sebelum akhirnya ditutup menguat 6 persen di Rp212.

Transaksi perdagangan pada saham HGII cukup ramai di mana sebanyak 7,95 juta lot saham diperjualbelikan dengan nilai transaksi Rp191,7 miliar. Broker Stockbit Sekuritas (XL) dan Mandiri Sekuritas (CC) menjadi pembeli terbesar dengan transaksi pembelian bersih masing-masing Rp15,4 miliar dan Rp9,8 miliar.

Dalam gelaran IPO ini, HGII melepas 10,3 juta lot atau 20 persen sahamnya sebagai free float. Perseroan memperoleh dana Rp260 miliar dari penawaran perdana ini di mana dana tersebut akan digunakan sebagian besar untuk memperkuat modal anak usaha yang mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

(Rahmat Fiansyah)