
IDXChannel - PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) melaporkan waran seri III (FREN-W2) yang belum dikonversi menjadi saham hingga akhir 2024 mencapai 71,5 miliar waran.
Jumlah tersebut setara 78 persen dari total waran yang diterbitkan oleh perseroan sebanyak 91,8 miliar. FREN menerbitkan waran tersebut pada 21 April 2021.
Dalam surat yang diteken oleh Direktur Smartfren, Antony Susilo dikutip Selasa (14/1/2024), FREN-W2 yang telah ditebus oleh pemegang waran 20,3 miliar. Sementara dana yang diperoleh perseroan dari penebusan waran sebesar Rp2 triliun telah habis terserap seluruhnya untuk modal kerja.
Jumlah FREN-W2 yang dikonversi menjadi saham ini tidak banyak berubah dibandingkan posisi pada 30 Juni 2024. Dalam enam bulan terakhir, waran yang ditebus sekitar 200 ribu saja.
Sebelumnya, perseroan mempercepat jatuh tempo FREN-W2 setahun lebih cepat dari April 2026 menjadi April 2025. Langkah ini dilakukan sebagai dampak dari penggabungan usaha antara Smartfren dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang akan berlaku efektif kurang dari empat bulan lagi.
Sekretaris Perusahaan FREN, James Wawengkang menegaskan, percepatan jatuh tempo waran terkait merger telah diatur dalam Akta Pernyataan Penerbitan Waran FREN-W2.
"Dalam akta tersebut pasal 10.2, bila terjadi merger, perseroan memberikan hak kepada pemegang waran dalam jangka waktu tiga bulan sebelum merger berlaku efektif," katanya beberapa waktu lalu.
Dalam akta yang sama pasal 10.4 juga diatur bahwa semua waran FREN-W2 akan kadaluarsa setelah merger sehingga pemegang waran tidak dapat menuntut dengan dasar atau alasan apapun juga atas ganti rugi atau kompensasi berupa apapun kepada perseroan.
Keputusan FREN tersebut memicu reaksi dari para pemegang waran yang merasa dirugikan. Saat ini, harga FREN-W2 berada di level Rp1 dan banyak pemegang waran yang antre berebut menjualnya sebelum hangus pada April 2025.
Sebagai informasi, harga pelaksanaan (exercise) FREN-W2 Rp100. Angka ini jauh di atas harga saham FREN di pasar reguler Rp22 atau harga valuasi yang ditetapkan manajamen Rp25, sehingga membuat pemegang waran enggan menebusnya.
Di samping publik, pemegang saham signifikan FREN yang terkait Sinarmas Group, yakni PT Bali Media Telekomunikasi (BMT) dan Niven juga memastikan tidak akan mengeksekusi hak waran miliknya menjadi saham FREN. Kedua perusahaan ini menguasai 42,31 persen waran FREN-W2.
(Rahmat Fiansyah)
作者:14/01/2025 12:50 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo
加载失败()