Berhenti Operasi Sejak Pandemi, Bisnis Tirta Mahakam (TIRT) Disorot Bursa

avatar
· 阅读量 79
Berhenti Operasi Sejak Pandemi, Bisnis Tirta Mahakam (TIRT) Disorot Bursa
Berhenti Operasi Sejak Pandemi, Bisnis Tirta Mahakam (TIRT) Disorot Bursa (Foto: MNC Media/ Sindonews)

IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyoroti kondisi bisnis produsen kayu lapis PT Tirta Mahakam Resources Tbk (TIRT) yang hingga kini belum beroperasi.

Presiden Direktur TIRT, Djohan Surja Putra mengatakan, aktivitas produksi berhenti sejak dimulainya pandemi Covid-19 pada 2020 lalu.

“Perseroan menghentikan aktivitas produksi di pabrik perseroan mulai sejak pandemi Covid di tahun 2020, dan sampai saat ini belum melakukan aktivitas produksi,” ujar Djohan dalam keterbukaan informasi, Selasa (14/1/2025).

Bisnis yang tidak berjalan memengaruhi struktur persediaan perusahaan. Saat ini kontribusi terbesar terhadap total persediaan berasal dari suku cadang dan bahan pembantu yang menembus Rp27,76 miliar, menurut lapkeu TIRT Q3-2024.

Di tengah situasi tersebut, manajemen mengaku masih memantau perkembangan terkini terkait pangsa pasar dari bisnisnya. Hingga saat ini, keputusan untuk melanjutkan produksi belum diambil. 

“Perseroan bersama pemegang saham utama berupaya membuat rencana dan mempertimbangkan opsi yang memungkinkan untuk memperbaiki kondisi,” tutur Djohan.

Laporan keuangan triwulan ketiga 2024 juga memberikan gambaran yang mengkhawatirkan terkait kelangsungan usaha perseroan. 

Dalam laporan tersebut dinyatakan perusahaan sudah tidak melakukan proses produksi. Dari sisi neraca, terjadi defisiensi modal (modal tekor) mencapai Rp657,56 miliar per 30 September 2024.

“Kondisi tersebut mengindikasikan adanya suatu ketidakpastian material yang dapat menyebabkan keraguan signifikan atas kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya,” tulis manajemen.

Situasi ini memunculkan pertanyaan besar terkait arah bisnis yang akan diambil TIRT ke depan. Terlebih, Djohan membenarkan industri tersebut telah mengalami sunset atau penurunan signifikan.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada kejelasan langkah konkret dari TIRT untuk mengatasi berhentinya produksi. Di sisi lain, pemegang saham publik TIRT mencapai 26,24 persen.

Pada Selasa (14/1/2025), saham TIRT melesat 9,43 persen ke Rp58 per saham. Dalam tiga bulan terakhir, saham TIRT melesat 132 persen.

(DESI ANGRIANI)

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest