Berhenti Operasi Sejak Pandemi, Bisnis Tirta Mahakam (TIRT) Disorot Bursa

avatar
· 阅读量 124
Berhenti Operasi Sejak Pandemi, Bisnis Tirta Mahakam (TIRT) Disorot Bursa
Berhenti Operasi Sejak Pandemi, Bisnis Tirta Mahakam (TIRT) Disorot Bursa (Foto: MNC Media/ Sindonews)

IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyoroti kondisi bisnis produsen kayu lapis PT Tirta Mahakam Resources Tbk (TIRT) yang hingga kini belum beroperasi.

Presiden Direktur TIRT, Djohan Surja Putra mengatakan, aktivitas produksi berhenti sejak dimulainya pandemi Covid-19 pada 2020 lalu.

“Perseroan menghentikan aktivitas produksi di pabrik perseroan mulai sejak pandemi Covid di tahun 2020, dan sampai saat ini belum melakukan aktivitas produksi,” ujar Djohan dalam keterbukaan informasi, Selasa (14/1/2025).

Bisnis yang tidak berjalan memengaruhi struktur persediaan perusahaan. Saat ini kontribusi terbesar terhadap total persediaan berasal dari suku cadang dan bahan pembantu yang menembus Rp27,76 miliar, menurut lapkeu TIRT Q3-2024.

Di tengah situasi tersebut, manajemen mengaku masih memantau perkembangan terkini terkait pangsa pasar dari bisnisnya. Hingga saat ini, keputusan untuk melanjutkan produksi belum diambil. 

“Perseroan bersama pemegang saham utama berupaya membuat rencana dan mempertimbangkan opsi yang memungkinkan untuk memperbaiki kondisi,” tutur Djohan.

Laporan keuangan triwulan ketiga 2024 juga memberikan gambaran yang mengkhawatirkan terkait kelangsungan usaha perseroan. 

Dalam laporan tersebut dinyatakan perusahaan sudah tidak melakukan proses produksi. Dari sisi neraca, terjadi defisiensi modal (modal tekor) mencapai Rp657,56 miliar per 30 September 2024.

“Kondisi tersebut mengindikasikan adanya suatu ketidakpastian material yang dapat menyebabkan keraguan signifikan atas kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya,” tulis manajemen.

Situasi ini memunculkan pertanyaan besar terkait arah bisnis yang akan diambil TIRT ke depan. Terlebih, Djohan membenarkan industri tersebut telah mengalami sunset atau penurunan signifikan.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada kejelasan langkah konkret dari TIRT untuk mengatasi berhentinya produksi. Di sisi lain, pemegang saham publik TIRT mencapai 26,24 persen.

Pada Selasa (14/1/2025), saham TIRT melesat 9,43 persen ke Rp58 per saham. Dalam tiga bulan terakhir, saham TIRT melesat 132 persen.

(DESI ANGRIANI)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest