Bursa Asia Cenderung Naik, Ikuti Penguatan Wall Street

avatar
· 阅读量 71
Bursa Asia Cenderung Naik, Ikuti Penguatan Wall Street
Bursa Asia Cenderung Naik, Ikuti Penguatan Wall Street. (Foto: Reuters)

IDXChannel – Bursa saham Asia cenderung menguat pada Rabu (15/1/2025), mengikuti jejak Wall Street yang menghijau semalam.

Berdasarkan data pasar, hingga pukul 09.20 WIB, Indeks Nikkei 225 naik 0,39 persen ke level sekitar 38.602, sementara Indeks Topix yang lebih luas menguat 0,62 persen ke 2.699 pada Rabu, mengakhiri tren penurunan selama empat hari.

Baca Juga:
Bursa Asia Cenderung Naik, Ikuti Penguatan Wall Street Saham RATU Kena UMA Usai ARA Lima Hari Beruntun

Kenaikan ini didorong oleh data inflasi produsen Amerika Serikat (AS) yang lebih rendah dari perkiraan, memberikan sedikit angin segar bagi pasar saham.

Namun, investor tetap berhati-hati menjelang rilis data inflasi konsumen AS yang dapat memengaruhi prospek kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed).

Baca Juga:
Bursa Asia Cenderung Naik, Ikuti Penguatan Wall Street Wall Street Ditutup Variatif di Tengah Rilis Data Inflasi dan Laporan Keuangan

Di Jepang, survei swasta menunjukkan peningkatan sentimen manufaktur pada Januari, yang terutama didorong oleh kondisi yang membaik di industri bahan baku.

Sementara itu, spekulasi semakin meningkat bahwa Bank of Japan (BOJ) mungkin akan memberikan sinyal kenaikan suku bunga lebih lanjut pada pertemuan mendatang, sehingga membuat investor tetap waspada.

Baca Juga:
Bursa Asia Cenderung Naik, Ikuti Penguatan Wall Street IHSG Dibuka Cerah, Balik ke Level 7.000 

Selain itu, KOSPI Korea Selatan juga menguat 0,13 persen dan ASX Australia tumbuh 0,10 persen.

Berbeda, Shanghai Composite terkoreksi 0,16 persen, Hang Seng Hong Kong turun 0,06 persen, dan STI Singapura melemah 0,24 persen.

Wall Street Naik

Indeks utama saham acuan AS alis Wall Street sebagian besar ditutup menguat pada Selasa, seiring pasar mencerna laporan terbaru mengenai harga produsen dan menanti data resmi inflasi konsumen.

Dow Jones Industrial Average naik 0,5 persen ke 42.518,3, sementara S&P 500 meningkat 0,1 persen ke 5.842,9. Namun, Nasdaq Composite melemah 0,2 persen ke 19.044,4.

Mengutip MT Newswires, pertumbuhan indeks harga produsen (PPI) di AS secara tak terduga melambat secara bulanan pada bulan lalu, didorong stabilnya biaya jasa grosir dan melambatnya kenaikan harga barang, menurut laporan Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS).

"Laporan harga produsen yang lebih jinak dari perkiraan ini memberikan sedikit kelegaan bagi Federal Reserve yang semakin khawatir terhadap percepatan tekanan biaya," kata analis Stifel.

"Meski laporan ini tidak banyak mengurangi kemungkinan — atau kebutuhan — penyesuaian kebijakan dalam waktu dekat, laporan ini tampaknya memberikan lebih banyak fleksibilitas bagi Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) untuk menyesuaikan kebijakan di tahun baru dengan rezim baru di Washington."

Data BLS yang dirilis Rabu diperkirakan menunjukkan indeks harga konsumen AS naik 0,4 persen secara bulanan dan 2,9 persen secara tahunan pada Desember, menurut konsensus yang dihimpun Bloomberg.

Optimisme bisnis kecil di AS mencapai level tertinggi sejak Oktober 2018, sementara indeks ketidakpastian menurun, menurut survei Desember dari National Federation of Independent Business (NFIB) yang dirilis Selasa.

"Para pemilik usaha kecil merasa lebih yakin dan optimistis terhadap agenda ekonomi pemerintahan (Trump) yang baru," ujar Kepala Ekonom NFIB Bill Dunkelberg.

"Ekspektasi terhadap pertumbuhan ekonomi, inflasi yang lebih rendah, dan kondisi bisnis yang positif meningkat seiring antisipasi terhadap kebijakan dan legislasi yang pro-bisnis di tahun baru."

Imbal hasil obligasi AS bertenor dua tahun turun 3,5 basis poin ke 4,37 persen, sementara imbal hasil obligasi 10 tahun turun 1,5 basis poin ke 4,79 persen. (Aldo Fernando)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest